liputaninvestigasi.com - Pemerintah Aceh menetapkan enam kabupaten/kota sebagai bagian penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh – ...
liputaninvestigasi.com - Pemerintah Aceh menetapkan enam kabupaten/kota sebagai bagian penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh – Sumut 2024. Yaitu, Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Aceh Tenggara, Aceh Tengah dan Bener Meriah sedangkan Bireuen hanya mimpi.
Padahal, sebelumnya pemangku kepentingan di Kabupaten Bireuen dengan semangat menyatakan di media, Bireuen merupakan salah satu daerah penyelenggara PON, bahkan Stadion Cot Gapu dirobohkan demi kegiatan tersebut.
Tak hanya itu, setelah Stadion kebanggaan masyarakat Bireuen dirobohkan, pemerintah ngotot untuk menganggarkan anggaran Rp10 miliar untuk menyiapkan Lapangan Paya Kareung untuk pelaksanaan kegiatan PON tersebut.
Bahkan saat itu, banyak pihak yang meminta agar Stadion Cot Gapu itu tidak dirobohkan, beberapa anggota DPRK Bireuen juga meminta bupati untuk memastikan terlebih dahulu pembangunan Stadion Paya Kareung oleh pemerintah pusat sebelum Stadion tersebut dirobohkan.
Namun hal itu tidak digubris oleh Pemkab Bireuen, Stadion Cot Gapu kini tinggal kenangan, sedangkan Bireuen sebagai penyelenggara PON hanya mimpi dan pembangunan Stadion Paya Kareung hanya nada manis yang terucap tetapi tidak pasti.
Anggota DPRK Bireuen Zulkarnaini yang sering disapa Zoel Sopan, menyebutkan pemangku kepentingan telah gagal dalam menyakinkan pusat, sehingga Bireuen tidak termasuk salah satu Kabupaten penyelenggara kegiatan PON tersebut.
Menurutnya, dampak dari kegagalan tersebut, masyarakat sangat dirugikan, karena stadion Cot Gapu telah dirobohkan sedangkan pembangunan Stadion Paya Kareung tidak jelas apalagi Bireuen tidak termasuk sebagai penyelenggara kegiatan itu.
"Seharusnya Stadion Cot Gapu masih bisa digunakan untuk even - even bola kaki tetapi sekarang tidak bisa digunakan karena tidak ada tribun akibat sudah dirobohkan dan rencananya dibangun Stadion Paya Kareung untuk kegiatan PON," katanya. Sabtu 16 Juli 2022.
"Pemangku kepentingan Bireuen telah gagal dalam menyakinkan pusat, yang akhirnya menciptakan mimpi diatas beban rakyat Bireuen," tambahnya.
BACA JUGA:
Anggaran KONI Bireuen Rp5 Miliar, Anggota DPRA: Seharusnya Prestasi Meningkat Bukan Menurun
Banyak Permasalahan di Era Nova Iriansyah, APAM Demo Pj Gubernur Aceh
Saat disinggung mengenai pemangku kepentingan, Ketua Komisi 3 Zulkarnaini menyebutkan Bupati termasuk KONI Bireuen, karena KONI diberi mandat untuk membina olahraga termasuk melakukan hubungan komunikasi kegiatan PON tersebut.
"Kemaren yang berbicara Ketua KONI Provinsi Aceh Aburazak. Seharusnya, seluruh KONI kabupaten/kota terbangun komunikasi ini, bek ba lumpoe bak masyarakat Bireuen, bahwa seakan tanyoe nyoe haye, tanyoe hebat tapi bak kenyataan justru yang diterima masyarakat miris, hana, embong mandum," katanya.
Terkait anggaran Rp10 miliar yang sudah dianggarkan pada tahun 2022 ini lebih baik digunakan ke infrastruktur lain yang bermanfaat untuk masyarakat. "Stadion Paya Kareung tidak masuk PON, jika digunakan uang itu untuk Stadion tersebut tetapi tidak disertakan pembangunan oleh pusat, maka lebih baik uang Rp10 miliar itu dialihkan saja untuk infrastruktur lain yang dibutuhkan masyarakat," demikian kata Zoel Sopan.
Penulis Pimpinan Redaksi : Fauzan A.
