BANDA ACEH - Pekan kebudayan Aceh ke-7 banyak masyarakat Aceh kecewa pasalnya pada pembukaan PKA di Stadion Harapan Bangsa tidak semua m...
BANDA ACEH - Pekan kebudayan Aceh ke-7 banyak masyarakat Aceh kecewa pasalnya pada pembukaan PKA di Stadion Harapan Bangsa tidak semua masyarakat bisa menyaksikan acara tersebut karena tidak diizinkan petugas dengan alasan tempatnya sudah penuh.
"Saya datang dari jauh kesini bersama keluarga merasa sangat kecewa karena tidak bisa menyaksian secara langsung pembukaan PKA ini, dikarenakan tidak diizinkan petugas, dengan alasan sudah penuh. Kata Rahmat kepada media ini saat ditemui diluar stadion yang mengaku dari lhokseumawe. Minggu malam (5/8/2018).
Dikatakan Rahmat, pada saat dia menerobos sendiri dengan kondisi berdesakan terpaksa keluarga menunggu diluar ternyata tempatnya masih banyak yang kosong, tidak ada orang dikarenakan pintu tidak dibuka untuk masyarakat umum.
"PKA kali ini benar-benar sangat kecewa karena kami masyarakat biasa tidak bisa menikmati serangkaian pembukaan disebapkan tempat yang tidak memadai, seharusnya ini sudah disiapkan sematang mungkin supaya semua masyarakat Aceh bisa menyaksikan acara ini. Tambahnya
Hal senada juga diungkapkan warga pidie yang menyebut namanya Mahdi, bahwa PKA terkesan hanya kepentingan pejabat bukan diutamakan untuk masyarakat umum, karena masyarakat tidak semua bisa melihat serangkaian adat dan budaya Aceh pada pembukaan PKA tersebut.
"Seharusnya PKA yang diadakan 4 tahun sekali persiapannya benar-benar siap, mampu memfasilitasi masyarakat yang datang dari berbagai daerah untuk menyaksikan acara PKA ini, namun sampai kesini kecewa yang kami rasakan. Katanya
"Setahu saya PKA adalah menampilkan kebudayaan Aceh itu sendiri, memperkenalkan adat dan budaya Aceh supaya semua generasi Aceh tau dengan adat dan budayanya sendiri, tetapi masyarakat yang datang dari berbagai daerah tidak bisa melihat acara ini secara langsung dikarenakan tidak difasilitasi untuk masyarakat biasa, PKA ini untuk siapa apa untuk pejabat atau untuk masyarakat. Tambah Mahdi dengan nada kesal.
Terkait persoalan ini juga mendapat reaksi dari Dewan DPR RI Nasir Djamil yang menyebutkan bahwa Pekan Kebudayaan Aceh ke-7 persiapannya tidak matang, sehingga wajar masyarakat mengeluh dan kecewa disebabkan tidak bisa menyaksikan acara tersebut.
"Saya melihat panitia kurang siap dengan PKA tahun ini, karena mungkin APBA dipergubkan, kemudian Irwandi bermasalah dengan hukum, beberapa pejabat dipanggil, semua was-was, ini menurut saya sangat mempengaruhi dengan acara PKA ini. kata Nasir Djamil kepada media ini melalui telepon seluler. Senin (6/8/2018).
Pekan kebudayaan Aceh adalah semacam promosi budaya seharusnya bagaimana panitia mempersiapkan sebaik mungkin sehingga semua masyarakat Aceh khususnya, dapat melihat penampilan adat dan budayanya sendiri, semua generasi tau dan mengigatkan bagaimana adat dan budayanya melalui acara PKA ini, sehingga acara PKA yang dibuat 4 tahun sekali benar-benar ada maknanya.
Seharusnya dipersiapkan sematang mungkin karena 4 tahun sekali diadakan PKA, namun itu tidak ada, tetapi bersyukur walaupun Aceh berduka karena Gubernur bermasalah dengan hukum namun PKA ini masih bisa digelar. Tutur Anggota DPR RI Nasir Djamil yang juga politisi PKS tersebut.