BANDA ACEH/liputaninvestigasi.com - Selama dua tahun kepemimpinan Irwandi Nova dinilai belum tampak pembangunan yang dapat dirasakan mas...
BANDA ACEH/liputaninvestigasi.com - Selama dua tahun kepemimpinan Irwandi Nova dinilai belum tampak pembangunan yang dapat dirasakan masyarakat Aceh, program prioritas seperti yang dijanjikan belum adanya kejelasan, disamping itu terjandinya silpa yang dianggap sebagai kegagalan pemerintahan sekarang.
Terkait hal tersebut Anggota DPR RI Nasir Djamil meminta pemerintah Aceh untuk mengevaluasi segala bidang supaya Aceh dapat membawa pembangunan ke arah yang lebih baik sesuai dengan visi misi yang dijanjikan. Minggu 7 Juli 2019
Menurutnya, anggaran adalah sebagai pembangunan yang dapat mensejahterakan masyarakat Aceh, maka perlu perencanaan yang dibuat dan mampu direalisasi sehingga tujuan tercapai seperti yang diharapkan.
Karena semua sudah jelas dan ada pada tupoksinya, mengenai kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya, namun jika perencanaan tidak realistis maka realisasipun sangat sulit diwujudkan.
"Aceh masih jauh dari harapan, bahkan ada dana silpa, itu menunjukkan buruknya perencanaan, kalau perencanaan sudah tidak realistis dalam praktek dan merealisasikan perencanaan juga tidak realistis, makanya tidak mampu uang itu dihabisin," katanya
BACA JUGA:
Kegagalan, Dua Tahun Kepemimpinan Irwandi-Nova Pembangunan Aceh Kehilangan Arah
Nasir juga mengatakan, dalam teori maupun Musrenbang sudah jelas ukurannya, parameternya jelas, ketersediaan rumah bagi warga miskin, ketersediaan lapangan kerja dan program Aceh hebat, Aceh Carong dan lain sebagainya namun realita di lapangan tidak sesuai.
"Konsistensinya, jika kita lihat teorinya bagus, Musrembangnya bagus, cita-cita dan tujuan luar biasa, namun realita di lapangan yang berbeda," katanya
"Aceh hebat, Aceh carong, itu memang sudah kehilangan arah, memang setelah Irwandi mengalami kasus hukum, sudah kelimpungan," tambahnya
Menurut politisi PKS tersebut, Plt tidak bisa berbuat apa-apa, karena Plt tidak bisa melakukan yang sifatnya strategis, ia hanya menjalankan pemerintahan, hanya sebagai pelaksana tugas namun demikian seharusnya, harus membuat terobosan-terobosan sehingga plt tidak menghambat pembangunan.
"Jika terhambat pembangunan yang rugi masyarakat, tidak bisa menikmati pembangunan itu" ungkapnya
BACA JUGA:
Terkait Turnamen Sepak Bola Perempuan, Tgk Muslim: Pemerintah Aceh Jangan Tidur
Maka, menurut Nasir, harus ada evaluasi yang menyeluruh, terkait sumber daya manusia, mengisi pos-pos jabatan di pemerintah Aceh, apakah mereka sudah layak dan patut untuk mengisi jabatan tersebut sehingga program-program itu berjalan dengan baik.
"Bukan hanya untuk sekedar keluar anggaran dan bagaimana uang itu dihabiskan, namun sayang, uang yang sudah ada juga tidak habis juga, jadi birokrasi yang sehat birokrasi yang efektif memang perlu di evaluasi," katanya
"Birokrasi itu mesin, kalau mesin KW, suku cadang KW, semua KW, jadi mesin hanya mampu lari 80 tidak maksimal bagaimana bisa, makanya harus dievaluasi," tambahnya
Diakhir pernyataan Nasir Djamil mengingatkan Plt Nova Iriansyah untuk tetap berkomunikasi dengan Gubernur nonaktif Irwandi Yusuf, karena harus diingat ia hanya sebagai Pelaksana tugas.(*)