Bireuen/liputaninvestigasi.com– Pameran UMKM dalam rangka HUT Kabupaten Bireuen ke-26 berlangsung meriah, menampilkan beragam produk lok...
Bireuen/liputaninvestigasi.com– Pameran UMKM dalam rangka HUT Kabupaten Bireuen ke-26 berlangsung meriah, menampilkan beragam produk lokal unggulan dari seluruh kecamatan. Salah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah stand Kecamatan Jangka, yang memamerkan produk khas daerah yang tidak hanya digemari di Aceh, tetapi juga telah menembus pasar nasional maupun internasional.
Camat Jangka, Alfian S.Sos menjelaskan, produk andalan di stand mereka adalah Pliek U (Patarana) asli diproduksi di desa-desa dalam kecamatan setempat seperti Alue, Linggong, Aluebuya, dan beberapa desa lainnya.
Menariknya, Pliek U Jangka merupakan bahan utama masakan kuah Patarana.
Pliek U Jangka memiliki ciri khas gurih dan lembut, berbeda dengan pliek dari daerah lain yang kadang memiliki rasa “Khie” atau agak angkak.
“Silakan dicoba Pliek U kami,” sapa Camat Jangka, Alfian, sambil menyodorkan produk lokal dengan kemasan terbaru
Pliek u ini menu khas orang Aceh dengan bumbu dasarnya pliek u, yang kemudian ditambah beragam sayuran dan bumbu lainnya.
Yang membedakan Pliek u Jangka bisa di makan lansung tanpa di masak mirip muskat, kue khas Aceh, tanpa ada rasa “Khie” atau angkak seperti pliek dari daerah lain. ” jelasnya.
Ia melanjutkan, Pliek U Jangka sudah dipasarkan ke berbagai wilayah di luar Aceh, termasuk Kepulauan Riau, Jawa, bahkan Malaysia terutama di warung warung makan masakan aceh.
"Produk ini menjadi bukti bahwa makanan tradisional Aceh mampu bersaing di pasar global,” jelas Alfian.
Selain Pliek U, stand Jangka juga menampilkan Garam Berondium dengan merek “Milhi”, produksi lokal pesisir Jangka yang diproduksi di Desa Tanoh Ano. Garam tradisional ini telah dikemas rapi, dan telah lulus uji BPOM,
Saat ini Garam jangka telah dipasarkan keluar daerah aceh . Rasanya yang khas membuat Garam Berondium menjadi pilihan favorit pengunjung yang ingin membawa pulang cita rasa asli Aceh.
Pameran ini tidak hanya menampilkan dua produk unggulan tersebut. Beragam jajanan dan camilan tradisional lain juga ikut meramaikan stan Jangka, seperti kue kering, semprong, dodol, loyang, keripik, dan bapia. Dengan tampilan yang menarik, stan Jangka berhasil menunjukkan kekayaan budaya, kreativitas, dan kualitas produk lokal.
Para Pengunjung yang datang merasa senang bisa langsung mencicipi dan membeli produk khas Jangka.
Alfian berharap, Acara ini menjadi momen penting bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan produknya, sekaligus memperkenalkan identitas budaya daerah kepada masyarakat luas.
"Melalui partisipasi di pameran ini, Kecamatan Jangka membuktikan bahwa produk lokal tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memiliki potensi untuk dikenal di tingkat nasional maupun internasional, membawa nama Aceh semakin harum" . Tutupnya. (Nadar)