Banda Aceh – Kamis malam yang seharusnya tenang berubah menjadi malam penuh duka bagi Muhammad Harun, seorang mantan kombatan Gerakan Aceh M...
Banda Aceh – Kamis malam yang seharusnya tenang berubah menjadi malam penuh duka bagi Muhammad Harun, seorang mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini berjuang menghidupi keluarganya dengan membuka usaha kelontong kecil di Kota Banda Aceh.
Kebakaran hebat melanda ruko tempat Harun berjualan pada Kamis, 3 Juli 2025, sekitar pukul 18.00 WIB. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh ledakan kulkas yang terjadi tiba-tiba, saat Harun dan istrinya sedang berada di kampung halaman mereka di Sigli.
Saat kejadian, salah satu anak Harun yang berada di lantai atas mendengar suara ledakan dan melihat api mulai membesar di lantai bawah. Dengan sigap, sang anak keluar meminta pertolongan warga sekitar. Berkat kesigapan masyarakat dan petugas pemadam kebakaran, api berhasil dipadamkan sebelum merambat ke bangunan lain. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Namun nahas, seluruh isi ruko yang menjadi tumpuan hidup keluarga Harun ludes terbakar. Mulai dari barang dagangan, peralatan usaha, hingga perlengkapan rumah tangga, semuanya hangus. Kerugian ditaksir mencapai Rp100 juta.
Muhammad Harun, yang pernah merasakan pahit getirnya masa konflik Aceh dan dibebaskan pada 2004, berupaya bangkit membangun kehidupan baru di Banda Aceh. Dengan tekad yang kuat, ia memulai semuanya dari nol, merintis usaha kecil-kecilan hingga akhirnya mampu menyewa sebuah ruko untuk membuka usaha kelontong demi menghidupi istri dan keempat anaknya.
“Semua yang kami punya kami tumpahkan untuk usaha kecil ini. Sekarang semuanya habis. Kami bingung harus mulai dari mana lagi. Semoga ada yang membantu kami memulai kembali,” ungkap Muhammad Harun kepada media ini. Minggu 6 Juli 2025.
Harun tak meminta banyak. Ia hanya ingin kembali berjualan demi menafkahi keluarganya. "Kami hanya bisa berharap pemerintah mau membantu kami bangkit dan memulai lagi usaha kami yang sudah habis terbakar," pintanya penuh harap.
