Bireuen/liputaninvestigasi.com – Lambannya proses pengurusan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Bireuen ...
Bireuen/liputaninvestigasi.com – Lambannya proses pengurusan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Bireuen menuai keluhan dari warga.
Salah satunya, Mohammad Ikbal, pemuda asal Bireuen yang saat ini merantau dan bekerja di Jakarta.
Ikbal mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan Dukcapil Bireuen yang dinilai tidak efisien dan bertele-tele.
Ia melakukan perekaman data pada 14 April 2025 dan diminta kembali pada 16 April untuk pengambilan e-KTP.
Namun saat datang sesuai jadwal, ia diberitahu bahwa e-KTP belum bisa dicetak karena gangguan jaringan dan ketiadaan tinta.
“Sudah capek-capek antre dan buat e-KTP, tahunya belum bisa dicetak,” keluh Ikbal kepada media ini, Selasa 22 April 2025.
Tak menyerah, ia kembali mendatangi kantor Dukcapil Bireuen pada 22 April dengan harapan KTP-nya telah selesai. Namun, ia kembali kecewa.
Ia hanya diberikan selembar kertas identitas dengan barcode, tanpa kepastian kapan e-KTP akan dicetak.
“Kalau hanya diberi kertas, kenapa harus dibuat ribet dan bertele-tele? Mengapa tidak berterus terang saja tanpa alasan ‘jaringan’ segala? Bahkan saat ditanya lebih lanjut, mereka hanya menyuruh telepon nomor yang ditempel di beton,” katanya.
Ikbal menegaskan bahwa e-KTP sangat penting bagi perantau sepertinya, terutama untuk keperluan administrasi.
Ia bahkan harus mengambil cuti tiga hari dari pekerjaannya di Jakarta demi mengurus KTP, namun hingga kini belum mendapatkan hasil.
“Kalau dalam minggu ini saya belum balik ke Jakarta, saya bisa dipecat. Ini sangat merugikan saya,” ungkapnya.
Ia pun berharap Pemerintah Kabupaten Bireuen dapat segera membenahi pelayanan publik, khususnya di Dukcapil, agar tidak terus merugikan masyarakat.
“Kami yang di perantauan tidak punya waktu lama untuk cuti. Tolong permudah pelayanan untuk masyarakat,” pintanya.
Sementara itu, media ini telah mencoba menghubungi Kepala Dinas Dukcapil Bireuen, Muhammad Diah, S.Ag, untuk mengonfirmasi persoalan ini.
Saat dihubungi via telepon, ia menyampaikan bahwa sedang mengikuti rapat dan akan menghubungi kembali.
Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan lebih lanjut dari pihak Dukcapil. (Nadar)