Foto : Razali Yusuf Ketua Lembaga Sosial Acheh Future Aceh Utara/Liputaninvestigasi.com- Menjelang tahun ajaran baru, banyak anak anak yati...
![]() |
Foto : Razali Yusuf Ketua Lembaga Sosial Acheh Future |
Aceh Utara/Liputaninvestigasi.com- Menjelang tahun ajaran baru, banyak anak anak yatim dan Piatu terancam tidak mendapatkan Bantua Sosial Beasiswa usai menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar yang akan melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren.
Seperti yang di alami oleh Maulida Zahra, (yatim Piatu) Nuhafizah (yatim piatu) Alfiaturrahmi (yatim piatu) Iwan (yatim) Muhammad Fadal (yatim) Safriadi (paitu), sejak dirinya mondok di Dayah, tahun 2021 sampai hari ini, mereka tidak lagi mendapatkan Bantuan Sosial Beasiswa dari Pemerintah Aceh, seperti layaknya anak yatim piatu yang sekolah negerinegeri.
Ketua Lembaga Sosial Acheh Future Razali Yusuf yang akrap dengan sapaan Cek lie. Menyampaikan, pihaknya telah mendatangi sejumlah Dayah bertype A plus untuk melakukan survei terhadap yatim piatu yang menerima biaya mahasiswa.
"kita telah mendatangi sejumlah dayah di Aceh, dan ada dayah yang bertype A plus tidak satupun anak yatim yang memdapatkan hak hak mereka dari Pemerintah Aceh" Ujarnya Kamis (20/3/2025)
Ia menambahkan, Dari hasil survei lembaga kita, Dayah Baitul Huda Al Aziziyah Paya Naden, Kecamatan Madat Kabupaten Aceh Timur, Dayah Darul Aman Gampong Tanjung Dalam selatan, Kecamatan Langakahan Aceh Utara. Dayah Darul Huda Gampong Krueng Lingka Kecmatan Langkahan Aceh Utara, Dayah Malikussaleh Panton Labu, Dayah Budi Malikussaleh Buket Kulam Kec Darul Aman Kabupaten Aceh Timur. sejak tahun 2021 bantuan Sosial untuk anak yatim yang mondok banyak ± 80% tidak menerima biasanya mahasiswa.
Menurut keterangan salah seorang anak yatim piatu di salah satu dayah yang bertype A, yang ada sekolah didalamnya, sangat menyedihka, ia bercerita selama dua tahun ia mondok belum menerima bantuan apapun dari pemerintah Aceh
"kami tidak menerima lagi bantuan Beasiswa anak yatim dari Pemerintah Aceh, sedangkan Operator di Dayah tayap tahun mengusulkan, tapi juga tidak ada.
Padahal persyaratannya seperti surat keterangan anak yatim dari Geuchik gampong ada di lampirkan, apa salah kami sehingga kami terkesan tidak boleh mendapat Bantuan sosial Beasiswa tersebut. Apakah kami di anggap sebagai pendatang Rohingnya?? " Ungkapa Maulida Zahra sabil mengusap air matanya yang membasahi pipi.
Untuk memperjuangkan hah-hak yatim piatu pihaknya telah menyampaikan kepada Dinas Pendidikan Aceh
"Kita telah menyampaikan hal ini pada dinas Pendidikan Aceh namun sampai saat ini tidak ada respon. Maka dari itu saya Mendesak Guburnur Aceh Muzakir Manaf yang katanya sangat peduli pada Anak anak yatim, singkir virus virus yang mengendap di Dinas Pendidikan Aceh, dan alihkan pengolola anggaran Bantua Beasiswa anak yatim yang mondok di Dinas Pendidikan Dayah Aceh, agar bantuan tersebut tepat dan memudahkan." Pungkasnya. (Nadar)