Langsa/liputaninvestigasi.com - Sejumlah warga Desa Gampong Meutia mengeluhkan suplai air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Keum...
Langsa/liputaninvestigasi.com- Sejumlah warga Desa Gampong Meutia mengeluhkan suplai air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Keumueneng Langsa yang sudah 1 bulan terakhir tidak mengalir tetapi tagihan untuk pembayaran tetap berjalan.
"Sejak 1 bulan ini atau dari bulan Desember 2024 sampai sekarang air dari PDAM sulit untuk di dapatkan," kata pelanggan nisial NR kepada awak media Liputan Investigasi.com, Senin 13 Januari 2025.
Jadi, untuk pengganti air PDAM itu, NR mengaku terpaksa mengandalkan air bersih dari Lengkong yang ia belikan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti, untuk kebutuhan sholat, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya.
"Kami disini terpaksa gunakan air sumur atau membeli air lengkong untuk kebutuhan sehari-hari. Seharusnya ini kan jadi tanggung jawab dari PDAM," ujarnya seraya menyebutkan bahwa, jadi buat apa kami setiap bulan membayar tagihannya," ucap NR dengan nada kesal.
Kemudian, dia mengeluhkan sejauh ini layanan PDAM sudah sering dikeluhkan warga. Selain tidak mengalir, airnya juga keruh.
"Persoalan ini kerap sekali kita dengar dari warga hingga berujung dipublikasikan oleh para media. Jadi, mengenai hal tersebut rasanya kami pun kayak sudah kesal dengan layanan dari PDAM ini," Imbuhnya.
Selain itu, NR juga menyampaikan kekecewaan dengan para petugas teknisi PDAM Tirta Keumueneng Langsa. Pasalnya, setiap melakukan perbaikan di rumah warga itu pun tidak bertahan lama atau kembali seperti semula.
"Iya, kami merasakan bahwa setiap ada perbaikan hanya sebentar saja air mengalir ke tempat bak penampungan, selain itu seperti biasa. Seyogianya kita bangun pertengahan malam menunggu air jatuh ke bak penampungan," cetusnya lagi.
Dengan demikian, warga mendesak PDAM Kota Langsa untuk segera memperbaiki layanan. (Fud)