Banda Aceh/Liputaninvestigasi.com- Pilkada serentak 2024 telah sukses dilaksanakan dan mencetak sejarah sebagai pemilu terbesar di Indonesia...
Banda Aceh/Liputaninvestigasi.com-Pilkada serentak 2024 telah sukses dilaksanakan dan mencetak sejarah sebagai pemilu terbesar di Indonesia dengan melibatkan 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota. Kabupaten Bireuen sebagai salah satu kabupaten yang ikut menyukseskan pilkada serentak juga telah mengikuti tahapan pemilihan dari awal sampai saat ini dengan baik, meskipun dilapangan timbul sedikit gejolak, kita maknai itu dengan dinamika politik.
Komisi Independen Pemilihan (KIP) sendiri telah melakukan rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Kabupaten Bireuen yang menunjukkan pasangan Mukhlis - Razuardi unggul telak dari dua paslon lainnya.
Zulvi Alhafiz Jeumpa, sosok yang kerab disapa Al, salah satu aktivis mahasiswa Bireuen di Banda Aceh mengatakan, Pilkada di Kabupaten Bireuen telah berjalan aman dan damai sesuai tahapan, kendati demikian, kita sangat menyayangkan apabila ada beberapa oknum yang cenderung masih tidak terima hasil dan berupaya memperkeruh keadaan.
“Kita berharap seluruh masyarakat Bireuen terima segala tahapan dan keputusan Hasil Pilkada ini, sebaiknya kita bersatu kembali untuk membangun Bireuen yang lebih gemilang, tanpa ada rasa alergi peradaban dan alergi Pembangunan, perbedaan asumsi politik cukup kita padai setelah pemilihan kemarin, saat ini hasil sudah jelas, mesti kita hargai dan terima bersama, saatnya fokus memberikan ide dan gagasan untuk Bireuen yang lebih baik” ucap Al yang juga Bendahara Umum PB HIMABIR Banda Aceh. Rabu (4/12/2024)
Ketum PII Bireuen 2019-2020 ini juga menegaskan, timses paslon yang tidak menang jangan sampai mengorbankan masyarakat untuk kepentingan elit politik, jelas sangat disayangkan jika hal tersebut tejadi.
“Masyarakat telah menggunakan hak pilihnya dengan baik, jangan dipolitisasi, jangan di giring untuk hal hal yang tidak khidmat dan justru memperkeruh keadaan, apalagi sampai mengorbankan masyarakat untuk kepentingan beberapa kelompok/elit politik, sudah cukup rakyat menjadi korban yang paling nyata dari politic no etic, ini sangat disayangkan, jangan sampai terjadi lagi” tegasnya.
