Banda Aceh/liputaninvestigasi.com -Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena...
Banda Aceh/liputaninvestigasi.com-Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Lebih dari 17.000.000 orang di Indonesia meninggal karena sakit jantung,dan kematian di Indonesia akibat penyakit jantung coroner lebih dari 250.000 kematian pertahun.Gejala yang muncul yaitu nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada atau dada terasa tertekan saat beraktivitas maupun saat istirahat.
Faktor risiko PJK dibagi menjadi dua yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain usia (laki-laki ≥55 tahun, perempuan ≥65 tahun), jenis kelamin, suku/ras, dan riwayat penyakit keluarga. Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi antara lain seperti: merokok, hipertensi, hiperlipidemia (kadar kolestrol tinggi dalam darah), diabetes mellitus (penyakit kencing manis), stress, diet tinggi lemak, dan kurangnya aktivitas fisik.
Dengan mengendalikan faktor yang dapat dimodifikasi makan akan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Berikut beberapa tindakan CERDIK dan PATUH yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyakit Jantung dan Pembuluh darah:Cek kesehatan rutin dan konsultasikan ke dokter jika terdapat keluhan.
Pemeriksaan kesehatan yang dapat dilakukan yaitu pemeriksaan tekanan darah, kolesterol darah, kadar gula darah dan fungsi ginjal. Kenali dan konsultasikan jika terdapat keluhan seperti nyeri dada yang menjalar dari dada ke lengan, dagu, leher, perut, dan punggung, dada terasa tertekan, sesak nafas saat aktivitas/ malam hari, berdebar-debar, kaki membengkak serta gejala lainnya.
Karena keluhan tersebut bisa jadi merupakan awal dari suatu penyakit jantung.Enyahkan asap rokok, merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk penyakit kardiovaskular.
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap.
Penelitian menunjukkan faktor risiko merokok berhubungan sinergis dengan faktor risiko PJK lain seperti hipertensi, kadar kolestrol atau gula darah yang tinggi. Terdapat beberapa metode untuk berhenti merokok telah dikembangkan saat ini seperti menggunakan obat-obatan serta psikoterapi.
Rajin melakukan aktivitas fisik, aktivitas fisik berupa olahraga yang dilakukan secara rutin bermanfaat untuk mencegah aterosklerosis (timbunan lemak dalam pembuluh darah).Aktivitas fisik terutama aerobik atau gerak badan isotonik (berlari, jalan kaki, senam aerobik low impact, dan lain-lain), akan meningkatkan aliran darah yang bersifat gelombang yang mendorong peningkatan produksi nitrit oksida (NO) serta merangsang pembentukan dan pelepasan endothelial derivet.
Penelitian menunjukkan, peningkatan aliran darah 4 ml per menit sudah mampu menghasilkan NO untuk merangsang perbaikan fungsi endotel (lapisan dinding) pembuluh darah. Oleh karena itu, aktivitas fisik sedang berupa senam atau jalan kaki yang meningkatkan aliran darah menjadi 350 ml per menit (naik 150 ml per menit) dapat menghindarkan endotel pembuluh darah dari proses aterosklerosis.
Diet seimbang, prinsip dasar pola makan sehat untuk jantung adalah batasi penggunaan garam bila ada tekanan darah tinggi (hipertensi).Tingkatkan konsumsi buah dan sayuran minimal 2 porsi per hari.Tingkatkan konsumsi ikan minimal 2 kali seminggu.
Batasi konsumsi produk bakery tinggi lemak (donat, biscuits, croissants, pies, cookies), keripik, dan makanan cepat saji (fast food)
Konsumsi lebih banyak makanan yang diolah dengan direbus atau dipanggang dibandingkan dengan digoreng.
Membatasi minum kopi dan alkohol
Istirahat cukup, istirahat yang cukup harus memenuhi kuantitas dan kualitas yang baik. Kuantitas yang baik yaitu tidur minimal 7 jam setiap hari.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur memang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, serta kurang tidur dapat menyebabkan gangguan pada irama sirkadian, metabolisme, serta keseimbangan produksi hormon di dalam tubuh.
Keadaan tersebut bisa menimbulkan gangguan metabolisme glukosa dan lemak, menyebabkan peradangan dan gangguan pada aliran pembuluh darah yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Kelola stres
Stres harian meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.Semakin banyak penelitian yang mengungkap bahwa terdapat hubungan antara pikiran, jantung, dan tubuh, yang menunjukkan bahwa pikiran positif atau negatif dari seseorang dapat memengaruhi kesehatan kardiovaskular.
Kortisol adalah hormon yang dilepaskan ketika seseorang mengalami stres. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hormon stres tersebut dikaitkan dengan peningkatan 21-31% dalam risiko timbulnya hipertensi.
Berikut beberapa cara yang dapat untuk mengelola stress yaitu meditasi, tetap berpikiran positif, hindari situasi yang dapat memicu munculnya emosi negatif, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti berolahraga, melakukan perjalanan (traveling), atau bermain alat musik.
Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, tetap diet sehat dengan gizi seimbang, upayakan beraktivitas fisik dengan aman, hindari rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lainnya.
Pasien yang sudah menyandang penyakit tidak menular (PTM) agar rajin kontrol , minum obat dan Olahraga rutin.Jika sahabat ingin melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kesehatan jantung atau jika memiliki gejala penyakit jantung yang disebutkan di atas, maka dapat melakukan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah di rsu terdekat".
Penulis:Ira Sonaya Azra
Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat (MKM) Fakultas Kedokteran di Universitas Syiah Kuala.
E-Mail : ira28@mhs.usk.ac.id