Tapaktuan/liputaninvestigasi.com - Rumor yang berkembang menyebutkan proses seleksi penyelenggara pemilu masa bhakti 2024-2029 itu agak sedi...
Tapaktuan/liputaninvestigasi.com - Rumor yang berkembang menyebutkan proses seleksi penyelenggara pemilu masa bhakti 2024-2029 itu agak sedikit tegang dan panas diduga dibawah bayang-bayang tarik menarik kepentingan pihak-pihak tertentu, dengan tegas dibantah.
Komisi I DPRK Aceh Selatan menepis isu ada intervensi pihak luar dalam proses seleksi komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) daerah setempat. Tak ada kendala (proses seleksi), tahapannya berjalan lancar.
"Jikapun ada isu atau rumor berkembang diluar macam-macam itu terserah. Kami anggap itu hak penonton ibarat dalam sebuah pertandingan sepakbola,” kata Ketua Komisi I DPRK Aceh Selatan, Dailami di Gedung DPRK, Tapaktuan, Senin (8/1/2024).
Dailami didampingi dua anggotanya, Ridwan dan Darmi mengatakan, pasca menerima 15 nama bakal calon komisioner KIP yang diserahkan oleh Tim Pansel melalui pimpinan dewan, Selasa (2/1/2024) lalu. Pihaknya langsung tancap gas menggelar proses seleksi wawancara untuk memilih 10 nama yaitu 5 orang ditetapkan sebagai komisioner terpilih dan 5 orang lagi sebagai cadangan.
“Jika pun ada intervensi, namun kami tidak mungkin memilih calon komisioner yang tidak ada kemampuan. Agenda besar pesta demokrasi menanti didepan. Makanya ini bagian dari tanggungjawab kita bersama,” tegas Dailami.
Lebih lanjut, Dailami menyatakan proses seleksi wawancara tahap pertama,telah berlangsung pada Kamis (4/1/2024) yang diikuti sebanyak 9 peserta. Sedangkan sisa 6 orang peserta lagi dilanjutkan pada Senin (8/1/2024) hari ini.
“Tahapan seleksi wawancara terhadap 6 orang peserta lagi, kemungkinan rampung seluruhnya hari ini. Sebab kami menargetkan penetapan 5 orang komisioner KIP Aceh Selatan akan selesai pekan ini,” kata Dailami.
Proses seleksi wawancara tahap pertama yang diikuti 9 orang peserta, lanjut Dailami, melibatkan 6 dari 7 orang anggota Komisi I DPRK Aceh Selatan. Enam orang itu adalah Dailami, Darmi, Adi Samridha, Ridwan, Velly Hidayat dan Mirwan. Sedangkan 1 anggota dewan yang absen adalah Muntasir.
“Kami berharap proses seleksi wawancara hari ini Senin (8/1/2024) dapat dihadiri seluruh anggota Komisi I. Jikapun ada yang berhalangan minimal dihadiri kembali oleh 6 orang sama seperti sebelumnya,” harap Dailami.
Dikesempatan itu, Dailami kembali menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen segera mempersiapkan pengisian jabatan komisioner KIP Aceh Selatan sebelum masa bhakti komisioner periode 2019-2024 berakhir pada 26 Februari 2024.
Menurutnya, jabatan komisioner KIP Aceh Selatan jangan sampai kosong seperti terjadi dibeberapa kabupaten/kota di Aceh, sehingga harus diambil alih oleh KIP Aceh.
“Pertama jangan sampai terjadi kekosongan makanya harus kita kebut. Kedua, sosok yang akan kita pilih pun harus yang berkompeten. Karena komisioner terpilih nanti langsung mengemban tugas berat merampungkan proses Pilpres dan Pileg 2024 serta Pilkada 2024 melanjutkan tongkat estafet dari komisioner lama. Mereka nanti belum sempat mengikuti Bimtek apapun langsung tancap gas bekerja,” tandasnya'.||NB