liputaninvestigasi.com - Rekrutmen Pendamping Lokal Desa (PLD) Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen tuai kekecewaan, Pendamping mempuny...
liputaninvestigasi.com - Rekrutmen Pendamping Lokal Desa (PLD) Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen tuai kekecewaan, Pendamping mempunyai tugas mulia mengawal realisasi dana desa supaya tepat sasaran.
Namun apalah daya, nasib berubah haluan seperti yang dikatakan pepatah aceh "Buya Krueng teu dong-dong Buya tameng meuraseuki" artinya. orang lokal diam berdiri, orang masuk tuai rejeki.
Hal tersebut turut dialami Erni, dirinya merasa kecewa. Pasalnya, ia adalah puteri Peusangan Siblah Krueng yang sudah mengikuti proses seleksi rekrutmen PLD 2024 yakni ujian tertulis dan wawancara.
Dia sudah percaya bahwa dirinya bakal lolos karena ia mempunyai kemampuan, namun apa daya hasilnya berbeda, dirinya beserta kawannya putera asli daerah hanya menduduki di kursi cadangan. Sedangkan PLD di nahkodai oleh Murizal putera kelahiran Cot Geurundong Kecamatan Jempa.
Erni mengatakan, pengumumannya di akun masing-masing yang masuk wawancara kemarin hanya tiga orang, dua diantaranya putra putri Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, yang satu lagi putra Jeumpa. Sedangkan putra putri setempat hanya lulus cadangan.
"Hasilnya tidak memuaskan, karena putra putri Peusangan Siblah Krueng ada yang mampu, namun yang lulus putra daerah Jeumpa, sedangkan dia tidak menetap di Peusangan Siblah Krueng," kata Erni kepada media ini dengan raut wajah kecewa. Kamis 21 Desember 2023.
Namun rasa legowo itu berubah jadi kekecewaan saat dia mengetahui bahwa salah satu oknum Keuchik yang memberikan surat domisili ke warga Jeumpa yang lolos seleksi. Apalagi dibarengi dengan isu miring lainnya, semakin membuat peserta seleksi yang punya pengalaman kecewa.
Ia menceritakan oknum Keuchik di Peusangan Siblah Krueng menandatangani surat karena alasan bantuan rumah BPRS yang disalurkan oleh salah satu partai Nasional, jadi butuh pendampingan, kalau tidak menandatangani, oknum Keuchik tersebut takut bantuan rumah ditarik balik," pintanya.
Dirinya juga berharap, untuk kedepannya para kepala desa agar tidak mengeluarkan surat domisili dengan mudah kepada orang pendatang.
"Terkait surat domisili, sebenarnya oknum Keuchik dalam Peusangan Siblah Krueng tidak boleh menandatangani surat domisili, karena orang tersebut tidak menetap di Peusangan Siblah Krueng," imbuhnya.
Menurut informasi Murizal, yang lewat sebagai PLD Peusangan Siblah Krueng tersebut kini masih menjabat sebagai salah satu anggota panwas di Kecamatan Jeumpa. Padahal dia saat ini berdomisili di Desa Pante Karya Kecamatan Peusangan Siblah Krueng.
Terkait informasi tersebut, Ketua Panwas Kabupaten Bireuen, Rahmad melalui pesan WhatsApp, membenarkan Murizal merupakan anggota Panwas Kecamatan Jeumpa.
"Sudah saya cek benar dia anggota Panwas," balasnya singkat.
Sampai berita ini ditayangkan belum terkoneksi dengan Murizal untuk mengkonfirmasi terkait ketetapan domisili dan statusnya sebagai anggota Panwas Jeumpa.
Sementara itu menurut kabar yang beredar dikalangan masyarakat Peusangan Siblah Krueng. Domisili yang dimiliki Murizal tersebut dikeluarkan oleh Keuchik Desa Pante Karya Kecamatan Peusangan Siblah Krueng yang diduga adanya kecurangan.
Namun perihal tersebut media ini belum berhasil melakukan konfirmasi langsung kepada Keuchik tersebut. Konfirmasi yang dilakukan melalui pesan Whatsapp hingga kini belum ada balasan. (Nadar)
