Jawa Timur/liputaninvestigasi.com - Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) ke VI (enam) yang di gelar Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Ti...
Jawa Timur/liputaninvestigasi.com - Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) ke VI (enam) yang di gelar Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur mulai 10 - 18 Juli 2023, bertempat di Pesantren Sunan Drajat'.Dari 24 santri terbaik utusan Provinsi Aceh sebanyak 15 santri masuk ke babak final.
Seluruh peserta Aceh sudah tampil maksimal dengan hasil yang sangat memuaskan. Hal itu di sampaikan oleh Tgk.Safriadi S.Ag, selaku Pelatih Kontinge Aceh kepada media ini, Minggu 16 Juli 2023.
Tgk Safriadi mengaku pihaknya bangga kepada seluruh peserta. Bagi peserta yang belum mendapat kesempatan ke final jangan larut dalam kesedihan, apapun keputusan kita ridha dan berlapang dada, karena kita datang kesini untuk memperkaya wawasan dan meningkatkan mutu penguasaan kitab dengan guru guru yang berbeda dan santri yang berbeda dari seluruh Indonesia.
"Pengalaman yang luar biasa bagi kita semua, semangat terus. Ayo dukung dan doakan teman teman kita yang akan tampil di final nanti untuk prestasi Aceh lebih baik menuju Aceh Caroeng Juara, Aneuk Nanggroe Aceh Darussalam pasti bisa dan berprestasi," ucapnya.
Kehadiran santri MQKN dari Aceh di event Nasional membuktikan bahwa kualitas pendidikan Dayah / Pesantren di Aceh itu ada dan tak bisa dipandang sebelah mata, dari 24 santri Aceh terbaik yang diutus ke Nasional Alhamdulillah 15 masuk final.
"Mohon doa dan dukungannya dari seluruh masyarakat Aceh untuk 15 finalis agar menorehkan hasil terbaik di babak final yang akan berlangsung besok Senin 17 Juli 2023," pinta Tgk.Safriadi.
Lebih lanjut, Dewan Guru Dayah Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan Tgk.Safriadi menuturkan selama mengikuti event MQKN tersebut para santri Aceh kompak menjaga kebersamaan dan shaleh semuanya menunaikan ibadah.
"Ada yang berbeda peserta tahun ini dengan sebelumnya, terlihat sifat rendah hati, dengan pola sederhana tanpa fasilitas mewah, tanpa bergaya dengan banyak atribut, tidak haus hiburan yang disuguhkan meskipun di panggung digelar berbagai macam seremonial festival kesenian," tuturnya.
Santri-santri tetap patuh aturan mereka tidak kehilangan fokus dan konsentrasi, bahkan masing-masing membaca wiridan khusus agar mereka tampil maksimal dan Alhamdulillah mereka lolos.
"Menyangkut fasilitas dan kelengkapan jangan dibandingkan dengan daerah Propinsi lainnya yang lebih siap dan lengkap'.Kami berbangga dan salut kepada kafilah santri Aceh, sederhana dan rendah hati ternyata dalam dada mereka tersimpan mutiara ilmu yang bagi seumuran mereka saya rasa penguasaannya sudah spektakuler," pungkas Tgk.Safriadi.||NB