liputaninvestigasi.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Banda Aceh yang merupakan Lembaga Khadim al-Haramain al-Syarifain u...
liputaninvestigasi.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Banda Aceh yang merupakan Lembaga Khadim al-Haramain al-Syarifain untuk pengajaran Bahasa Arab kembali mewisuda 125 mahasiswa angkatan XX Semester Ganjil Tahun Akademik 2022M/1444H.
Prosesi wisuda 51 mahasiswa dan 74 mahasiswi dari lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh, Arab Saudi itu berlangsung di Gedung LAN RI, Banda Aceh, Sabtu (31/12/2022).
Pada wisuda tersebut, dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan Arab Saudi serta pembacaan ayat al-Quran al-Karim.
Direktur LIPIA Banda Aceh, Syekh Aziz bin Saleh al-Hammami dalam sambutannya menyampaikan kegembiraannya dan ucapan selamat kepada para alaumni yang telah menamatkan studinya.
“Kepada para wisudawan, kami berpesan untuk senantiasa terus belajar, membaca dan menuntut ilmu setelah tamat dari LIPIA, sehingga pengetahuan yang dimiliki akan semakin banyak,” kata Syekh Aziz bin Saleh al-Hammami.
Syekh Aziz bin Saleh al-Hammami menjelaskan LIPIA Banda Aceh berdiri pada 15 Muharram 1428 H/3 Februari 2007 M berdasarkan Keputusan Pemerintah Arab Saudi No. 6779/M/B. Gedung Lembaga dibangun oleh Saudi Charity Campaign di Aceh bersamaan saat rehabilitasi tsunami Aceh.
Ia menambahkan salah satu tujuan utama dari lembaga pendidikan tersebut adalah hanya fokus mengajarkan bahasa Arab bagi putera-puteri Aceh dengan menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengajaran. Lembaga juga memberikan beasiswa berupa uang saku bulanan, bebas spp dan pemberian buku ajar bagi seluruh mahasiswa/i.
Para mahasiswa LIPIA ini menyelesaikan masa pendidikan selama 2 tahun dalam 4 semester. Setelah lulus diberikan ijazah setara Diploma Dua (D2) Bahasa Arab.
“Hingga saat ini, LIPIA Banda Aceh telah melahirkan sebanyak 822 lulusan. Para alumni tersebut kemudian melanjutkan pendidikannya ke LIPIA Jakarta, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dan juga ke berbagai universitas luar negeri di berbagai negara Arab, terutama Arab Saudi, Mesir, Sudan, Maroko dan negara lainnya,” kata Syekh Aziz bin Saleh al-Hammami.
Sementara itu, dua orang dosen dari Arab Saudi yaitu Syeikh Muhammad bin Saleh al-Hammami dan Syeikh Khalid al-Asiri dalam sambutannya mewakili para dosen menjelaskan kelebihan orang berilmu dan penuntut ilmu serta menekankan pentingnya menuntut ilmu.
“Orang yang mencari ilmu diibaratkan seperti orang yang sedang mencari jalan ke surga,” kata Syeikh Khalid al-Asiri.
Ia juga menjelaskan pentingnya ilmu bagi manusia, terutama ilmu Bahasa Arab sebagai modal utama untuk mempelajari dan memahami pengetahuan Islam. Selain itu juga kelebihan orang berilmu dibandingkan orang yang hanya memiliki harta.
Pada wisuda tersebut dimeriahkan dengan pembacaan sya’ir, qashidah, pesan kesan dan drama yang semuanya menggunakan Bahasa Arab. Selanjutnya sambutan dari perwakilan wisudawan dan wisudawati dan diakhiri dengan pembagian piagam penghargaan dan hadiah bagi dosen, staf dan para wisudawan dan wisudawati.(Tuih)