liputaninvestigasi.com - HMI cabang langsa menilai PJ walikota tidak memiliki tanggung jawab moral terhadap pembangunan kota Langsa. Mungkin...
liputaninvestigasi.com - HMI cabang langsa menilai PJ walikota tidak memiliki tanggung jawab moral terhadap pembangunan kota Langsa. Mungkin dikarenakan tidak dipilih langsung oleh masyarakat Kota Langsa.
Hal itu diungkapkan Amiruddin selaku Ketua HMI Kota Langsa, kepada media ini. Kamis 23 November 2022.
Menurut Amir, selama 3 bulan Pj Walikota Langsa memimpin, daerah tersebut semakin menurun terlihat dari berbagai sektor.
1. Penegakan syariat islam semakin buruk, sehingga maraknya berkeliaran Waria di malam hari di sekitaran Kota Langsa.
2. Tidak harmonis komunikasi Eksekutif dengan Legislatif
3. Buruknya tata ruang Kota Langsa, dapat dilihat dalam beberapa jam saja hujan mengguyur Kota Langsa khusus nya dilapangan merdeka langsung mengakibatkan banjir
4. Pencairan dana desa terlambat.
5 Kebersihan dikota Langsa semakin buruk, hampir disetiap sudut ada tumpukan sampah.
6. Tidak mampu membangun ekonomi kerakyatan disektor UMKM.
"Jika kita sedikit bernostalgia saat umara memimpin Kota Langsa, walikota menjadi sandaran masyarakat dalam menyampaikan seluruh aspirasi dan selalu menerima kehadiran rakyat, namun saat ini PJ Walikota Said Mahdum memimpin sangat menutup diri," katanya.
Menurutnya, sangat jauh perbedaan Umara memimpin dengan PJ walikota saat ini, seolah kota Langsa auto pilot.
"Kami menganggap PJ walikota saat ini gagal dalam memimpin kota Langsa, Mendagri harus mencopot Pj walikota Langsa dan menggantikan dengan yang lebih visioner dan paham arah pembangunan nasional, agar pembangunan daerah selaras dengan Visi-Misi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia," demikian pinta Ketua HMI tersebut.