Aceh Selatan/liputaninvestigasi.com - Sekolah Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Labuhanhaji Barat berdiri sejak tanggal 29 Mei 2000 dan berdasar...
Aceh Selatan/liputaninvestigasi.com - Sekolah Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Labuhanhaji Barat berdiri sejak tanggal 29 Mei 2000 dan berdasarkan keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Daerah Istimewa Aceh, nomor 03 tahun 2001 tanggal 23 Januari 2001, sejak berdirinya sekolah dilokasi sekarang tersebut belum ada tersentuh oleh bantuan dana dari Pemerintah.
Sudah 20 tahun sekolah dimaksud berdiri, dan hampir 14 tahun berjalan belum ada dikuncurkan dana oleh Pemerintah, baik dari Kemenag, Pemprov Aceh maupun Pemda Aceh Selatan, dalam membantu fasilitas gedung RKB sekolah MAS tersebut. Hal itu diungkapkan anggota DPR Aceh Fraksi PPP, Tgk.H.At.Tarmizi Hamid, kepada wartawan, Jum,at (14/10/2022).
Tgk.H.At.Tarmizi, menyatakan sebagai langkah upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan tentu harus didukung dengan sarana prasarana yang lengkap sehingga dapat memberikan rasa nyaman bagi siswa-siswi dalam mengikuti mata pembelajaran.
"Kondisi sekolah MAS itu proses belajar mengajar dalam satu ruangan ditempati dua unit kelas IPA dan IPS. Satu ruang disekat menjadi dua kelas yang ditempati 40 lebih siswa. Sekarang yang diharapkan pembangunan gedung belajar dan kantor guru yang layak," imbuhnya.
Tgk.At.Tarmizi menyebutkan Ruang Kegiatan Belajar (RKB) yang ada sekarang ini hanya tiga (3) unit ruang belajar, sementara terdiri 6 lokal/kelas, dengan jumlah ditempati sebanyak 115 siswa/murid.
"Selama ini bagaimana bisa dibangun fasilitas, dana rehap saja belum pernah diberikan. Maka jika Pemerintah bersedia membangun kita sudah menyediakan lahan tanah disamping gedung dan sudah dibebaskan," sebutnya.
Lebih lanjut, Tgk.Tar menyebut lahan tanah kosong yang tersedia oleh sekolah MAS Labuhanhaji Barat, yang dimiliki ada seluas 1,2 hektar, bisa untuk dibangun sekitar 20 unit ruang belajar atau RKB. Padahal sekolah itu sudah sepatutnya di Negeri kan, lalu bagaimana harus Negeri sedangkan RKB terbatas.
"Oleh karena itu, harapan ini bukan hanya ditujukan kepada Kemenag, kalau bisa kepada Pemprov Aceh maupun Pemda Aceh Selatan. Karena selama ini Pemda belum bisa membantu, mungkin Madrasah Aliyah adalah bersifat pusat langsung ke Kementrian Agama," ujar Tgk.Tar juga selaku Komite sekolah MAS Labuhanhaji Barat.
Kepala MAS Labuhanhaji Barat, Wardiyati R. S.Pd. ketika ditemui menyatakan bahwa benar sekolah ini memiliki tiga (3) unit ruang kelas, masing-masing ruang disekat menjadi dua kelas. Ramai dan banyak para peserta didik yang ingin belajar disini, namun fasilitas gedung RKB tidak mencukupi untuk ditempati.
"Kami sudah pernah mengajukan permohonan ke Kemenag Aceh Selatan untuk dapat dibantu pembangunan RKB dan sarana prasarana lainnya, padahal sekolah ini sudah pernah di tinjau oleh pihak KanKawil Kemenag Aceh. Karena itu kami sangat berharap fasilitas sarana ini dapat dibantu," pintanya.
Wardiyati mengutarakan sekolah ini telah menyediakan lahan tanah untuk dapat dibangun gedung RKB, lahan tanah yang tersedia itu merupakan hibah dari tokoh masyarakat, yang sudah memiliki legalitas Akte/Sertifikat tanah.
"Selain itu, sekolah yang saya pimpin ini sudah banyak tampil meraih prestasi baik tingkat Kabupaten maupun Provinsi, seperti salah satu baru ini Juara 1 Kompetesi Sains Nasional (KSN) tahun 2022," pungkasnya.||NB