Labuhanhaji Barat/liputaninvestigasi.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menggelar sosial...
Labuhanhaji Barat/liputaninvestigasi.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menggelar sosialisasi kekerasan anak tingkat kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan, dengan tema "Tugas maha besar generasi kita mewariskan toleransi bukan kekerasan" yang berlangsung di Aula Kantor Camat Labuhanhaji Barat. Selasa 21 Juni 2022.
Kadis DP3AKB Aceh Selatan Drs.Shaumi Radli menyampaikan anak merupakan generasi penerus yang potensial maka harus dilindungi dan diasuh serta berkewajiban memberi hak-hak anak. Anak harus dilindungi dari segala jenis diskriminasi terhadap dirinya atau diskriminasi yang diakibatkan oleh keyakinan atau tindakan orangtua atau anggota keluarganya yang lain.
"Setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual penderitaan, termasuk ancaman untuk melakukan pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum," ungkapnya.
Menurutnya, hak-hak anak telah diatur dalam peraturan, artinya mempunyai dasar hukum yang berlaku atas semua anak tanpa terkecuali. Jika ada kasus kekerasan terhadap anak, masyarakat bisa melaporkan ke Pusat Perlindungan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (P2TP2A).
Diharapkan kepada orang tua, memberikan pengasuhan optimal bagi anak, berperan dalam menangani kasus-kasus termasuk anak-anak. Maka orang tua harus memenuhi segala unsur kewajiban dan bagi anak.
Sementara Kadis DP3AKB Aceh Selatan menyebutkan saat ini begitu maraknya kasus penganiayaan terhadap anak di bawah umur, harusnya menjadi perhatian para orang tua selaku keluarga terdekat. Tindakan kekerasan kepada anak atau anggota keluarga lainnya bukan merupakan solusi penyelesaian masalah yang tepat. Hal itu tidak bisa ditolerin, karena sangat besar pengaruh bagi tumbuh kembang anak.
Upaya-upaya untuk meminimalisir dugaan kasus kekerasan terhadap anak, ada berbagai program kegiatan yang menjadi solusi dilahirkan Pemerintah daerah melalui DP3AKB Aceh Selatan, diantaranya adanya lembaga yang mendampingi dan inten memberi Konseling terhadap keluarga terutama bagi anak, yakni lembaga P2TP2A (Pusat Perlindungan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak).
Lebih lanjut, Kadis Shaumi Radli menyatakan dampak kekerasan terhadap anak seperti kasus-kasus kekerasan kebrutalan anak tentu saja menghadapi akibat buruk yang berbeda. Hampir pasti, misalnya luka yang diakibatkan oleh kebiadaban yang sebenarnya dan menimbulkan luka mental.
"Kebrutalan akan mendapatkan kesengsaraan yang membuat anak-anak menanggung berbagai kesulitan dalam beradaptasi dilingkungan pergaulannya, seakan diselimuti sentimen suram dan merasa mindel'. Merasa sulit untuk mempercayai orang lain, maka ia kehilangan seorang individu yang melindunginya, sehingga secara bertahap kepercayaan pada orang lain akan berkurang," terang Kadis Shaumi Radli.
Sementara pada kesempatan itu, Camat Labuhanhaji Barat, Mudatsir, ZA, SE, menyampaikan Pemerintah melalui DP3AKB mempunyai program pencegahan kekerasan terhadap anak, ini merupakan tanggung jawab bersama dalam mencegah dan melindungi anak.
"Jika kekerasan terhadap anak dibiarkan, maka sangat berdampak terhadap anak, baik secara fisik maupun psikis'. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan, sebab dalam ketentuan undang-undang telah diatur dasar hukumnya, bagi pelaku kekerasan anak," ujarnya.
Adapun acara sosialisasi kekerasan anak tersebut hadir Kadis DP3AKB Aceh Selatan Drs.Shaumi Radli didampingi Kasi Penyuluh Sosial Ahli Muda Bidang Perlindungan Anak DP3AKB Hilmayani, Am.Ak, Camat Labuhanhaji Barat Mudatsir, ZA,SE dan unsur Muspika, PPLKB,Saiful Anwar, Para Keuchik, Perwakilan guru beserta siswa dan sejumlah peserta lainnya'.||NB
