Meukek/liputaninvestigasi.com - Anak adalah seorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan, tentu mempunyai k...
Meukek/liputaninvestigasi.com - Anak adalah seorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan, tentu mempunyai kewajiban dan hak mendapatkan perlindungan, agar tidak terjadinya kekerasan terhadap anak.
Ada kategori hak anak yakni, hak sipil dan kebebasan, hak lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, hak kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan dan pemanfaatan waktu serta hak perlindungan khusus. Upaya untuk mencegah dari ancaman kekerasan terhadap anak. Hal ini diungkapkan Kepala DP3AKB Aceh Selatan, Drs.Shaumi Radli pada sosialisasi Kekerasan terhadap anak, yang digelar di Kantor Camat Meukek. Rabu (22/6/2022).
Drs.Shaumi Radli menyampaikan setiap perbuatan terhadap anak yang dapat berakibat timbulnya dampak kekerasan anak menyebabkan kurang memiliki kepercayaan dan sulit menjalin hubungan dengan orang lain, memiliki perasaan tidak berharga, gangguan kesehatan dan mental serta terbentuknya sifat negatif pada diri anak.
"Hal itu sebab akibat terjadi kekerasan fisik, kekerasan emosional, kekerasan perantaraan, kekerasan seksual dan bentuk perlakuan kebrutalan lainnya terhadap anak. Diharapkan orang tua untuk tingkatkan pola asuh dan pengawasan anak," ucapnya.
Kadis DP3AKB Aceh Selatan menyatakan siapakah yang disalahkan terjadinya kekerasan terhadap anak, maka kembali ke pola asuh terhadap tumbuh kembang anak. Langkah pencegahan kekerasan terhadap anak ada landasan dasar hukum bagi para pelaku kekekalan tersebut.
Sebagaimana kebijakan yang telah dibuat oleh Pemda Aceh Selatan diantaranya, Perbup Kabupaten layak anak Aceh Selatan tahun 2016, SK gugus tugas Traffikcing tahun 2013, Pembentukan tugus tugas KLA tahun 2021 dan sudah adanya keberadaan lembaga P2TP2A (Pusat Perlindungan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak).
Selanjutnya, menyebutkan beberapa usulan program bidang perlindungan anak, yaitu Kabupaten Layak Anak (KLA), pembentukan forum anak dan peningkatan kapasitas building forum anak tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa, partisipasi anak dalam Musrenbang daerah, pembentukan forum partisipasi publik untuk kesejahteraan perempuan dan anak.
"Membangun kerjasama dengan lembaga penyedia layanan untuk anak dan perempuan korban kekerasan, penguatan dan peningkatan kapasitas building bagi pengurus P2TP2A serta pembentukan call center," sebut Shaumi Radli.
Sementara itu, Camat Meukek Izwar, S.STP M.Si menyampaikan dalam rangka sosialisasi kekerasan terhadap anak, dengan tema "Tugas maha besar generasi kita mewariskan toleransi bukan kekerasan". Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada DP3AKB Kebupaten Aceh Selatan yang sudah menggelar kegiatan sosialisasi ini di Kecamatan Meukek.
"Ini merupakan langkah upaya mencegah kekerasan terhadap anak dan pemahaman pengetahuan masyarakat akan dampak buruk kekerasan terhadap anak.Tindak kekerasan penelantaran anak, kekerasan fisik, pelecehan emosional dan pelecehan seksual anak," ujarnya.
Menurut Camat Izwar, efek kekerasan pada anak sulit mengendalikan emosi, mengalami penurunan fungsi otak menyebabkan sulit memusatkan perhatian dan mempelajari hal-hal baru, sulit membangun hubungan dengan orang lain dan berisiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan, bisa suatu saat menjadi subjek untuk prilaku kekerasan terhadap anak lainnya.
Upaya pencegahan tindak kekerasan terhadap anak, bantu anak melindungi diri, misalnya maraknya kejahatan fisik maupun seksual yang terjadi belakangan ini tentunya sentuhan fisik. Memberikan pembekalan ilmu bela diri dan memaksimalkan peran sekolah, harus memiliki kontrol sosial dan mengajarkan pendidikan budi pekerti, dalam hal peningkatan bimbingan serta pemahaman ilmu agama.
"Laporkan kepada pihak berwajib bila terjadi kekekaran anak. Hal ini bertujuan agar diambil tindakan lanjut sehingga dapat memberi efek jera terhadap pelaku kekerasan anak," pungkasnya.
Acara sosialisasi kekerasan terhadap anak tersebut dihadiri Kadis DP3AKB Aceh Selatan Drs.Shaumi Radli, Kabid Perlindungan Anak, Yenni Yulinda, Kasi Penyuluh Sosial Ahli Muda Bidang Perlindungan Anak, Hilmayani, Am.Ak beserta beberapa pegawai DP3AKB Aceh Selatan, Camat Meukek Izwar, S.STP M.Si dan unsur Muspika, Ketua P2TP2A, Maslia, SH PPLKB, Kahfi,S.Ag, Para Keuchik, Babinsa, Tokoh masyarakat, Perwakilan guru dan siswa serta sejumlah peserta lainnya.||NB
