Bireuen/liputaninvestigasi.com - Demisioner HMI Mpo Bireuen, Syibran Malasi meminta aparat keamanan tak menghalang-halangi demonstrasi mahas...
Bireuen/liputaninvestigasi.com - Demisioner HMI Mpo Bireuen, Syibran Malasi meminta aparat keamanan tak menghalang-halangi demonstrasi mahasiswa di Banda Aceh pada Senin (11/4) besok.
Menurutnya, para pengunjuk rasa melakukan aksi untuk menyampaikan aspirasi terkait situasi yang tengah dilanda Indonesia saat ini. Beberapa hal yang jadi perhatian demo adalah kenaikan harga kebutuhan pokok, penolakan wacana perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode, dan penundaan pemilu 2024.
"Kita meminta kepada pemerintah dan seluruh pihak terkait agar menghormati hak-hak dari mahasiswa dan rakyat yang ikut berunjuk rasa dengan tidak menghambat dan menghalang-halangi kelompok mahasiswa atau peserta unjuk rasa yang akan datang ke Banda Aceh agar mereka bisa menyampaikan aspirasinya dengan baik," kata Syibran Malasi, Minggu (10/4).
Di samping itu, Syibran juga mengimbau para demonstran agar tetap satu komando serta tidak anarkis dalam menyampaikan aspirasi. Ia meminta para pengunjuk rasa tak terprovokasi, tertib dan menjaga kebersihan lingkungan selama menggelar aksi.
"Kepada kawan-kawan Mahasiswa pejuang demokrasi yang akan melakukan demonstrasi dan juga kepada semua pihak agar dalam menyampaikan aspirasinya hendaklah dilakukan dengan tertib tidak anarkis, satu komando dan tidak melanggar hukum serta tetap bisa menjaga kebersihan lingkungan dan tidak mudah terprovokasi," imbau Aktivis HMI Mpo Bireuen tersebut.
Syibran pun kembali meminta aparat dan para penegak hukum mampu mengendalikan diri dengan tidak menggunakan peluru tajam dan tindakan represif saat mengamankan aksi. Ia meminta seluruhnya mengedepankan hak asasi manusia.
"Kalau hal demikian sempat terjadi maka akan meninggalkan luka yang dalam di hati rakyat serta masyarakat luas dan itu jelas tidak baik bagi perjalanan kehidupan demokrasi di negeri ini kedepannya," ujarnya.
"Semoga dibulan ramadhan yang penuh berkah ini, perjuangan kawan-kawan mahasiswa diberikan kemenangan oleh Allah yang maha kuasa, Amin," tutupnya.
Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyatakan akan menggelar unjuk rasa di Istana Negara pada 11 April 2022. Aksi itu dilakukan dengan tuntutan utama menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu 2024.
BEM SI mengaku belum puas meski Presiden Joko Widodo telah memerintahkan para menterinya berhenti bicara perpanjangan masa jabatan dan penundaan pemilu.
Mereka juga mengatakan akan mendesak sejumlah tuntutan lainnya, yang diantaranya mengenai stabilitas harga kebutuhan pokok, jaminan kesediaan barang-barang pokok bagi masyarakat, hingga tuntutan pembatalan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. (Tuih)