Aceh Singkil/liputan investigasi.com- Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Aceh Singkil kembalikan dana sisa kegiatan seminar Syekh Abd...
Aceh Singkil/liputan investigasi.com- Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Aceh Singkil kembalikan dana sisa kegiatan seminar Syekh Abdurrauf As-Singkili Sebesar Rp 100 juta ke Kas Negara.
Hal ini diungkapkan oleh kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Aceh, Khalilullah, Jum'at ((7/1/2022) di kantor.
Khalilullah menjelaskan bahwa dana seminar Rp 500 juta itu awalnya direncanakan dilaksanakan di Medan, Sumatera Utara.
Namun, dengan berbagai pertimbangan kata dia, kegiatan itupun dialihkan untuk dilaksanakan di daerah sendiri. Sehingga, saat melakukan penghitungan ulangan mereka menemukan realisasi kegiatan Rp 400 juta.
"Setelah selesai kegiatan saya minta panitia melihat selisih biaya itu dan sudah kita minta laporan realisasinya ternyata tidak sampai dan yang terpakai hanya Rp 400 jutaan saja dan sisanya itu sudah kami stor ke kas Negara. Itu ada rekening khususnya,"kata Khalilullah.
Selain itu ia mengatakan bahwa seminar ini awalnya terancam dibatalkan, Namun dengan berbagai pertimbangan akhirnya tetap dilaksanakan, salah satu alasannya kata dia anggaran sudah diupload.
"Jadi rapat evaluasi terakhir menyarankan tetap melaksanakan karena sangat sayang apabila dana yang sudah di upload ini tidak dilaksanakan. Setelah kita ekstimasi ulang dan pelaksanaanya masih bisa kita kejar sebelum tutup tahun 2021 akhirnya kita laksanakan,"jelasnya.
Sebelumnya Anggaran yang bersumber dari otonomi khusus 2021 sempat menarik perhatian publik.
Pasalnya, anggaran sebesar Rp 500 juta itu hanya digunakan selama 3 hari. Sehingga banyak yang menghitung hitungan, perharinya panitia wajib menghabiskan Rp 166 juta.
Ternyata bukan hanya dari kalangan masyarakat saja yang melakukan penghitungan kasar itu, Mahasiswa Aceh Singkil kata khalilullah pun ikut mempertanyakan hal yang serupa.
"Artinya ya nanti kita lihatlah dilaporan kami. Tapi itulah yang bisa dilaksanakan, itulah perhitungan kami. Kalau nanti bagaimana ya silahkan, kan ada pihak yang berwenang memeriksa kami, kan seperti itu," ujarnya.
Menarik, ia pun mengakui bahwa selisih biaya itu sejak awal memang sudah diprediksinya bakal ada sisa dana dalam kegiatan itu.
Terbukti, setelah meminta hasil laporan realisasi ia menemukan ada sisa anggaran Rp 100 juta dan ia menyebutkan bahwa salah satu sumber sisa dana itu antara lain dari harga hotel.
"Makanya setelah saya minta laporan realisasi, itulah dilaporkan ke saya sekitar Rp 100 juta dan sudah dikembalikan. Itulah yang bisa saya jelaskan," pungkasnya.
Penulis: Roni