Bireuen/liputaninvestigasi.com - Aktivis masyarakat Bireuen kembali mempertanyakan terkait pengelolaan aset daerah, terutama aset bergerak,...
Bireuen/liputaninvestigasi.com - Aktivis masyarakat Bireuen kembali mempertanyakan terkait pengelolaan aset daerah, terutama aset bergerak, seperti Excavator (beko) milik Pemerintahan Kabupaten Bireuen.
Mantan eks Panglima LPI Kabupaten Bireuen Iskandar meminta Bupati dan DPRK untuk memperhatikan proses pengelolaan aset tersebut, karena diduga selama ini pengelolaannya masih amburadul.
"Terkait aset daerah masih amburadul, pengelolaannya tidak tertib dan tidak sesuai aturan, ada aset daerah diduga digunakan untuk kepentingan pribadi, ini harus menjadi catatan penting bagi pemerintah agar segera diperbaiki," katanya. Kamis 20 Januari 2022.
Tuih menyebutkan, ada aset dibawah dinas pemkab Bireuen belum terinventarisir dengan baik, salah satunya aset jenis alat berat excavator (beko), diduga digunakan oleh pihak oknum tertentu untuk kepentingan pribadi.
"Saat ini saya melihat, Pemerintah Bireuen masih lemah dalam mengawasi serta mengelola aset daerah, seperti alat berat jenis excavator yang pernah saya temukan dilapangan sedang dikelola oleh pihak tertentu," pintanya.
Menurutnya, salah satu cara mendorong optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan pengelolaan aset yang baik, benar, dan menguntungkan. Untuk itu, dia menekankan agar pemkab Bireuen untuk melakukan pendataan dan penertiban asset tersebut agar memberikan pendapatan maksimal bagi daerah.
"Ini tidak bisa dibiarkan, karena sudah menyalahi aturan, apalagi jika digunakan untuk kepentingan pribadi yang tidak sama sekali menguntungkan daerah untuk meningkatkan PAD, maka ini harus segera diselesaikan," tegas Tuih.
Penulis: Pimpinan Redaksi Fauzan