Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Tak Terima gaji mereka belum dibayarkan, sejumlah perangkat Desa Blok 15 Kecamatan Gunung Meriah (Gume...
Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Tak Terima gaji mereka belum dibayarkan, sejumlah perangkat Desa Blok 15 Kecamatan Gunung Meriah (Gumer) Kabupaten Aceh Singkil, memalang Kantor Desa setempat.
Aksi penyegelan kantor desa itu dipicu oleh persoalan yang sama yakni belum dibayarkannya honor mereka selama tujuh bulan oleh Kepala Desa.
Selain honor perangkat desa selama tujuh bulan belum dibayar, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) selama lima bulan juga belum dibayarkan.
"BLT-DD baru dua bulan dibayarkan, yakni bulan Januari dan Pebruari, padahal dana desa untuk tahap satu dan dua sudah dilakukan penarikan oleh Kepala Desa," kata Suprianto, Sekretaris Desa saat aksi, Sabtu (7/8/2021)
Sebelumnya, dirinya tidak mengetahui persis alasan Kepala Desa hingga kini belum membayarkan honor perangkat dan BLT-DD. Audiensi berulang kali sudah dilakukan dengan Kepala Desa sebelum aksi segel.
Ia menyebut, usai aksi penyegelan oleh anggota BPKam sepekan lalu yang dibuka oleh Camat, dijanjikan oleh Kepala Desa, honor dan BLT-DD akan dibayarkan tanggal 6 Agustus, namun hingga kini belum terbayarkan.
Selain itu sedikitnya ada 45 Penerima BLT-DD ternyata juga menerima hak mereka sepenuhnya hingga bulan Agustus, baru di terima dua kali tahun ini yakni Januari dan Pebruari.
"Situasi di Desa kami saat ini sedikitnya ada 45 masyakarat belum menerima haknya yakni BLT kemudian puluhan perangkat seperti perangkat desa, BPKam, Imam, Kader Posyandu, Guru PAUD, dan lainnya," sebutnya.
"Untuk saat ini tidak melayani di kantor, jika masyarakat ada keperluan, silahkan kerumah saja," ungkapnya.
Selain dari perangkat Desa, Imam Masjid setempat dan Kader Posyandu juga menuntut hak mereka.
"Dijanjikan tanggal 6 mau dibayarkan, tapi ternyata sampai sekarang tidak dibayarkan," kata imam masjid
"Kata Geuchik nunggu pencairan dana desa tahap kedua, ini sudah pencairan tapi honor kami belum juga dibayarkan," ungkap Yati dengan nada kesal menimpali.
Sementara Kepala Desa, Amin Sanra saat aksi penyegelan tidak berada di kantor.
Penulis : Roni