Tapaktuan/liputanInvestigasi.com- Pendidikan Kader Ulama (PKU) bukan satu-satunya wadah untuk mencetak ulama, namun dengan dilaksanakan PKU...
Tapaktuan/liputanInvestigasi.com- Pendidikan Kader Ulama (PKU) bukan satu-satunya wadah untuk mencetak ulama, namun dengan dilaksanakan PKU itu merupakan langkah awal bagi perkaderan ulama.
Diketehui tahun ini cukup banyak ulama yang meninggal (Wafat) dan sangat susah mencari penggantinya. Dengan demikian atas terlaksananya PKU ini menjadi Stimulus penting dalam mencetak kader- kader ulama.
Hal itu diungkapkan Ketua MPU Aceh Selatan Tgk. H. Armia Ahmad saat memberi arahan kepada peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) untuk Putri yang berlangsung di Aula Hotel Dian Rana Tapaktuan. Senin (28/6/2021)
Tgk.Armia Ahmad menyatakan Perkaderan ini merupakan salah satu tugas MPU baik di tingkat Provinsi maupun Kab/kota di Aceh sebagaimana tertuang dalam qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Ulama.
"Maka bagian dari rangkaian pelaksanaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) tahun 2021, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Selatan kembali melaksanakan Perkaderan ulama untuk Putri," ujarnya
Sementara dalam laporan Sekretariat MPU Aceh Selatan Teuku Masrizar menyampaikan Pendidikan Kader Ulama (PKU) khusus Putri ini yang kedua setelah PKU tahun 2020 lalu. Kita melihat saat ini kekurangan para ustazah-ustazah di TPA, Balai Pengajian dan Dayah/Pesantren untuk itu perlu dilakukan peningkatan kapasitas melalui perkaderan ulama.
Pada Kegiatan yang dilaksanakan dengan tetap menerapkan Prokes dan juga peserta dibahani dengan materi penyuluhan dan pencegahan Covid 19 yang disampaikan oleh dr. Alamsyah Sitepu itu diikuti oleh peserta utusan setiap kecamatan,dengan jumlah 36 peserta dari masing-masing mengirimkan 2 orang utusannya.||NB