Aceh Singkil/liputanInvestigasi.com- Wilayah perbatasan Aceh Singkil dengan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) saat ini sudah dikusai oleh ...
Aceh Singkil/liputanInvestigasi.com- Wilayah perbatasan Aceh Singkil dengan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) saat ini sudah dikusai oleh Mayarakat tapteng diperkirakan lebih dari 1 kilometer. Keadaan itu menimbulkan kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat Kecamatan Danau Paris.
Sekarang masyarakat Tapteng sudah merasa bebas masuk ke wilayah Lae Balno, menebas dan membersihkan lahan, yang merupakan masih masuk wilayah Kabupaten Aceh Singkil.
"Jika tidak segera diselesaikan dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak, yang sempat terjadi pada 2018 silam," ucap Mukim Biskang Pintar Berutu, Selasa ( 29/06/2021) bersama Pj Keuchik Situban Makmur Salam Suardi.
Pintar Berutu mengatakan persoalan ini kembali mencuat dan menjadi kekhawatiran masyarakat Danau Paris. Setelah lahirnya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor.30 tahun 2020 yang ditanda tangani langsung oleh Mendagri Tito Karnavian 4 Juni 2020.
Dijelaskan Pintar Berutu, batas Aceh dan Sumut yang lama merupakan bangunan gapura. Sedangkan gapura tersebut sebelumnya juga masih dikomplin masyarakat.
Mukim bersama perangkat desa langsung menyampaikan persoalan wilayah perbatasan antara Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dengan Kabupaten Aceh Singkil di Kecamatan Danau Paris. Ke Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar bersama Ketua DPR Aceh di Banda Aceh September 2020 lalu.
Disebutkan dari pertemuan dengan Wali Nanggroe ia mengaku akan menyampaikan persoalan tersebut ke Presiden. Namun ia mengintruksikan supaya masyarakat bisa melengkapi dan mengumpulkan bahan-bahan yang menjadi bukti kepemilikan lahan.
"Masyarakat punya bukti-bukti peta tahun 1956 yang menunjukkan titik-titik wilayahnya, dan peta tahun 1976. Kami sudah turun-temurun mendiami wilayah itu, karena buktinya peta yang sebelum muncul Permendagri masih bahasa daerah kami, bahasa Pak-Pak, Sekarang di peta, dialeg bahasa penyebutan nama tempat juga sudah berubah," ungkapnya.
Seperti dicontohkannya, Lae Saragih sudah berubah menjadi Aek Saragih, berharap agar Pemkab Aceh Singkil agar bertindak lebih cepat untuk menyelesaikan.
"Gapura masih di komplin dan batas Aceh masih kesana lagi, ini malah sudah tambah berkurang, sekitar 1 kilometer lebih sampai jembatan sebelum Kantor Desa Lae Balno,"pintanya|| Roni
