liputaninvestigasi.com - Mengenai Bimtek yang terus menerus diadakan di Kabupaten Bireuen akhirnya dihentikan, setelah menjadi gejolak dan m...
liputaninvestigasi.com - Mengenai Bimtek yang terus menerus diadakan di Kabupaten Bireuen akhirnya dihentikan, setelah menjadi gejolak dan menjadi perhatian dari semua pihak, akhirnya Bupati Bireuen Muzakkar A Gani muncul kembali ke publik setelah sekian lama hilang jejak tak tau kemana.
Kemunculan Bupati Bireuen dengan statemen disalah satu media online di Aceh. Bimtek dihentikan, tentu ini menjadi pertanyaan besar, kenapa disaat gejolak baru muncul setelah milyaran rupiah anggaran dana desa dihabiskan untuk bimtek. Bahkan sebelumnya beberapa pertanyaan media ini melalui pesan Whatsaap terkait bimtek hingga kini tak ada balasan.
Bimtek tak hanya menjadi pembicaraan masyarakat Bireuen bahkan tingkat Provinsi maupun Nasional sudah menjadi sorotan, karena sudah banyak anggaran dana desa di Kabupaten Bireuen yang 'diperkosa' untuk kegiatan bimtek, yang diduga ada unsur kepentingan pihak-pihak tertentu. Karena terus bergejolak hingga dihentikan, diharapkan Bupati Muzakkar serius, cakap sesuai sikap dan bukan hanya sekedar meredamkan isu tersebut. Hal itu diungkapkan Tokoh Kabupaten Bireuen Jabardi M Jabir kepada media ini. Selasa 8 Juni 2021.
"Kita berharap bupati serius, jika memang dihentikan, benar - benar dihentikan bukan ditunda. Bupati harus serius mengevaluasi masalah bimtek serta dana desa agar benar-benar bermanfaat untuk masyarakat banyak, "katanya.
BACA JUGA:
Akankah Muzakkar Berkhianat?, Ini Kata Politisi Partai Golkar
Aktivis Ingatkan Muzakkar, Bireuen Butuh Wakil Bupati
Mantan Ketua Partai PDA Kabupaten Bireuen itu menyebutkan, jika memang bupati serius menghentikan bimtek, dana desa yang sudah disetor harus dikembalikan. Selain itu persoalan ini harus menjadi pembelajaran agar tidak ada intervensi dari pihak manapun untuk mengevaluasikan dana desa, karena desa yang lebih tau apa yang efektif dan apa saja yang menjadi prioritas terhadap desa mereka.
"Banyak desa di Bireuen yang harus menjadi perhatian pemerintah, para pendamping desa harus difungsikan dengan maksimal, hidupkan Bumdes, tingkatkan perekonomian masyarakat, mengurangi kemiskinan dan tingkatkan infrastruktur didesa dan masih banyak yang harus diprioritaskan, bukan malah mengadakan bimtek dengan tujuan tertentu, " katanya.
Jabardi mengaku banyak kepala desa yang mengeluh terkait bimtek, walaupun tidak berani disampaikan secara terbuka, bahkan ada kepala desa yang mengaku ada tekanan dari pihak-pihak tertentu, ini membuktikan pada dasarnya semua keberatan. "Bukan satu kepala desa yang kita dengar, puluhan kepala desa mengatakan keberatan mengalokasikan begitu besar anggaran untuk urusan bimtek, " ungkapnya.
BACA JUGA:
Muzakkar Diminta Serius Peduli Bireuen, Anggota DPRK: Seolah Rakus ingin Memimpin Sendiri
Muzakkar Diminta Tidak Pilih Kasih, Anggota DPRK: Bek yang Ubeut Diinjak yang Rayeuk Dipelara
"Kenapa harus ada tekanan-tekanan tertentu, Kita minta hilangkan sifat jelek yang kelihatan ada niat-niat tertentu, awak awam manteng mufom nyan, jipegah job awak nyoe, job awak jeh, proyek awak nyoe, proyek awak jeh (orang awam saja mengerti, bahwa itu pekerjaan dan proyek pihak tertentu), " tegasnya.
Jika pemimpin daerah sudah menjadi pembicaraan masyarakat di kedai kopi, dianggap sudah berproyek, hingga ke desa sudah mulai cari uang, maka dimana marwah pemimpin jika masyarakat sudah hilang kepercayaan. "Seharusnya dimasa ekonomi yang sulit saat ini pemerintah berada di garda terdepan bersama rakyat, bukan malah mempersulit keadaan, bagaimana dana desa itu benar-benar bermanfaat langsung terhadap masyarakat. Bupati harus serius untuk mengevaluasi agar desa mandiri dan maju, " pintanya.
Apakah Bupati ikut terlibat dalam kegiatan bimtek? Benarkah bimtek ada kepentingan tertentu? dan Adakah fee yang mengalir ke Bupati?, media ini masih menunggu jawaban dan klarifikasi dari Bupati Bireuen Muzakkar A gani hingga berita ini ditayangkan.
Penulis: Pimpinan Redaksi Fauzan.