liputaninvestigasi.com - Koordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, meminta Bupati Aceh Timur, H.Hasballah, M.Th...
liputaninvestigasi.com - Koordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, meminta Bupati Aceh Timur, H.Hasballah, M.Thaib, SH, agar memfokuskan perhatiannya pada penanganan berbagai penyimpangan dana desa di Aceh Timur, layaknya menangani wabah pandemi corona yang sangat serius ia lakoni, meskipun terlambat.
Hal itu dilontarkan aktivis cadas itu, mengingat begitu meresahkannya kasus korupsi dana desa di Aceh Timur, bahkan hingga ke program yang aneh - aneh seperti bimtek miliaran, namun begitu rendahnya perhatian bupati Rocky terhadap hal tersebut selama masa jabatannya itu.
"Sudah gila - gilaan penyimpangan dana desa di Aceh Timur ini, sangat berbahaya dan merugikan masyarakat layaknya Corona, jadi sudah sepantasnya Bupati Rocky dan jajarannya menanganinya seserius ia menangani pandemi saat ini, meski kesannya terlambat sudah," kata Ronny, Sabtu 8 Mei 2021.
Menurut Ronny, korupsi dana desa saat ini tak kalah buruknya dengan pandemi covid 19 bagi masyarakat maupun negara, karena telah dilakukan secara sporadis, kolektif dan ugal - ugalan di berbagai desa dan lingkupnya di Aceh Timur.
"Korupsi dana desa ini jelas nampak terlihat oleh mata telanjang dan pikiran jernih siapa saja, bahkan orang bodoh sekalipun tahu soal itu, tarafnya sudah sangat merugikan masyarakat,meresahkan, merugikan keuangan negara, telah menggagalkan pembangunan, menggagalkan upaya pemerintah mensejahterakan rakyat, dan jelas -jelas nyata membunuh kepentingan rakyat, itu sama bahayanya dengan corona, bayangkan sampai uang meunasah pun diembat, apa enggak biadab itu," ungkap Ronny yang dikenal sangat kritis pada isu - isu sosial seperti kemiskinan, pengangguran, demokrasi dan Hak Asasi Manusia itu.
Ketua Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu juga menuturkan pihaknya menanggapi baik himbauan sang bupati, agar awak media memperhatikan kinerja kepala desa, namun dia meminta bupati Rocky untuk bersikap tegas kepada Inspektorat Aceh Timur, yang terkesan aneh, lamban dan lunak menangani berbagai pengaduan masyarakat terkait penyimpangan dana desa selama ini.
"Seingat saya, teman - teman media dan LSM sudah berbagai cara memberitakan dan menggebrak itu, demikian juga informasi warga, tapi ini kesan mandulnya ada di Inspektorat, padahal penegak hukum selalu siap memproses ketika inspektorat menyerahkan bukti kerugian negara dari hasil audit mereka, tapi anehnya inspektorat cendrung dramatis dan terkesan impoten, banyak alasan, jadi kinerja merekalah yang harus diperhatikan oleh bupati meski terlambat, coba cek ada apa dengan mereka itu," pungkas alumni Unversitas Ekasakti itu menutup keterangannya.