Tapaktuan/liputanInvestigasi.com- Bantuan alat Teknologi Tepat Guna (TTG) dari Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan melalui Dinas Pemberdayaan ...
Tapaktuan/liputanInvestigasi.com- Bantuan alat Teknologi Tepat Guna (TTG) dari Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) setempat, ditolak masyarakat karena dianggap tidak bermanfaat.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun wartawan dilapangan, kendati sumber belum terkonfirmasi langsung menyebutkan, alat TTG tersebut ditolak oleh masyarakat di 6 gampong di Kecamatan Labuhanhaji Timur.
Keenam gampong tersebut, yakni Gampong Paya Peulumat, Tengah Peulumat, Gunung Rotan, Sawang Indah, Beutong, dan Gampong Kemumu Hilir.
Penolakkan alat TTG yang baru baru ini diserahkan oleh Bupati Aceh Selatan Tgk Amran dihalaman Kantor DPMG di Puncak Geumilang itu disebut - sebut karena tidak cocok digunakan dilahan persawahan di 6 gampong dimaksud.
Sehingga alat TTG tersebut dibiarkan menumpuk di Kantor DPMG Aceh Selatan alias tidak dibawa pulang kendati sudah menandatangani serahterima seusai diserahkan secara simbolis oleh Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran.
"Kita menolak alat TTG berupa Tabela (Tanam Benih Langsung) tersebut karena tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di lahan pertanian," ungkap sejumlah keuchik dalam Kec. Labuhanhaji Timur kepada wartawan, Senin (7/12/2020).
Menurutnya, alasan penolakkan alat TTG dimaksud disebabkan areal persawahan masyarakat merupakan areal basah sedangkan roda dialat TTG tersebut terbuat dari besi sehingga tidak bisa digunakan untuk tanam benih langsung.
"Jika digunakan dilahan basah, roda besi di alat TTG tersebut tentu saja terbenam di tanah. Makanya masyarakat enggan menerimanya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala DPMG Aceh Selatan, Agustinur SH ketika dikonfirmasi terpisah membenarkan, adanya beberapa gampong menolak bantuan alat TTG tanam benih langsung.
"Ya ada yang menolak, tetapi kita belum menerima laporan resmi dari perangkat desa yang telah mendatangani serahterima alat tersebut, kalau ada yang tidak mau menerima akan kita alihkan ke desa lainnya," sebutnya.||NB