Aceh Singkil/liputaninvestigas.com- Ditengah wabah pandemi yang sedang bergejolak, bahkan salah satu dari pemimpin daerah di Aceh Singkil s...
Aceh Singkil/liputaninvestigas.com- Ditengah wabah pandemi yang sedang bergejolak, bahkan salah satu dari pemimpin daerah di Aceh Singkil sempat terpapar, namun sudah dinyatakan sembuh atau negatif.
Tepatnya pada hari, Kamis (27/8/2020) informasi yang beredar dimedia, memberitakan pada awal bulan September akan dibuka kembali sekolah tatap muka.
Hal ini mendapat perhatian dari seorang tokoh muda serta politisi Gerindra Aceh Singkil, Kecamatan Singkil Muhardi. Ia mengatakan, seharusnya kebijakan tersebut perlu pengkajian yang lebih matang, sebab dengan adanya masyarakat terkena Covid beberapa waktu yang lalu, walaupun dinyatakan sembuh, memungkinkan penularan itu bisa terjadi kembali.
"Dilapangan kita lihat, penanganan yang masih minim, peralatan penanganan juga belum memadai, namun kebijakan tatap muka akan dibuka," kata Muhardi
Menurutnya, penularan virus yang terjadi diakibatkan keluar masuknya masyarakat. Baik masyarakat lokal maupun masyarakat luar yang masuk ke daerah Aceh Singkil. "Pada 21 Agustus saya baru dari Subulussalam dan melihat penjagaan di perbatasan tidak ada. Itu tandanya, para pemegang kebijakan didaerah Aceh Singkil tidak serius menangani covid 19," ungkapnya.
Jika demikian, dengan adanya kekosongan penjagaan diperbatasan, tidak menutup kemungkinan wabah corona akan kembali masuk ke Aceh Singkil. "Saya berharap, Pemda segera lakukan pengetatan pengawasan seperti, wilayah perbatasan dan kerumunan," pintanya.
Dilain hal pula Pemerintah juga harus memanfaatkan dana Covid 19, hendaknya bisa digunakan sebaik-baiknya, demi kebutuhan masyarakat dalam memutuskan mata rantai covid 19. "Diharapkan pula, Pemda agar menyediakan dan melengkapi Alat Pelindung Diri (APD), baik untuk petugas kesehatan, relawan serta kelengkapan lainnya untuk masyarakat," demikian ujarnya||RN