liputaninvestigasi.com - Sakit tentu bukanlah keinginan setiap manusia, terlebih jika barasal dari keluarga kurang mampu, apalagi terkend...
liputaninvestigasi.com - Sakit tentu bukanlah keinginan setiap manusia, terlebih jika barasal dari keluarga kurang mampu, apalagi terkendala mengenai biaya berobat.
Beberapa minggu lalu pihak keluarga Bapak Budimana atau orang tua daripada gadis remaja Auzira Izzatul Jannah (13 tahun) yang menderita penyakit Skoliosis bertemu dengan TKSK Meukek dan menceritakan kronologis penyakit yang dideritanya. Hal itu disampaikan Ketua pengurus Puspelkessos, Ihsan Murdani kepada wartawan.Senin 15 Juni 2020.
Oleh TKSK Meukek lansung berkonsultasi dengan pihak dokter umum Puskesmas Meukek, dari dokter semua biaya kesehatan tetap ditanggung BPJS, pada hari berikutnya pihak TKSK menjumpai keluarga Budiman untuk mengurus surat rujukan ke rumah Sakit Yuliddin Away Tapaktuan Aceh selatan.
Mengutip keterangan dari pihak keluarga, Ketua pengurus Puspelkessos, Ihsan Murdani menceritakan bahwa Auzira Izzatul Jannah (13) pada tahun 2015 mengalami benjolan dipunggung, oleh orangtua membawa ke tukang urut,
karena dikira hanya mengalami benjolan biasa saja, Namun lama kelamaan benjolan itu semakin parah, dikarnakan kurangnya informasi mereka takut membawa Auzira Izzatul kerumah sakit sebab terkendala mengenai biaya pengobatan.
Gadis kelahiran Agustus 2007, ini beralamat desa Kuta Baro, Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan menderita penyakit kelainan tulang belakang yang begitu parah sehingga harus segera mendapatkan perawatan medis agar dapat bisa sembuh seperti sediakalanya.
Hasil Diagnosa dokter Rumah Sakit Yuliddin Away Tapaktuan, Auzira Izzatul ternyata menderita penyakit Skoliosis atau penyakit kelainan tulang belakang yang cukup parah. Menurut keterangan dokter sudah mengenai syaraf sehingga berefek pada sakit kepala dan lemas ketika bangun tidur.
Pihaknya selaku dari pengurus Puspelkessos, sangat peduli dan berempati kini sekaligus melakukan giat mencari solusi pembiayaan pengobatan serta biaya kebutuhan sehari-hari selama berada di Banda Aceh. Karena sudah menjalani pengobatan di rumah sakit rujukan yaitu Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
"Selain biaya kesehatan ditanggung oleh BPJS, diharapkan para dermawan dapat membantu adek Auriza Izzatul selama menjalani pengobatan di Banda Aceh," pintanya.
Sebelumnya, saat dirujuk hendak berangkat ke RSUZA oleh pihak perangkat Gampong Kuta Baro dan pihak sekolah SD 2 Blang Bladeh
yang telah turut membantu menyumbang biaya pengobotan sedikit meringankan beban keluarga.
Namun masih belum tahu berapa lama harus berada di Banda Aceh, akan tetapi sangat butuh biaya berbagai keperluaan dan biaya yang tak terduga lainnya. Apalagi mengalami himpitan ekonomi dan turut terdampak Covid-19, dimana seorang ayahnya pekerja sebagai nelayan.
"Budiman (ayah Auzira) menuturkan bahwa penghasilannya tidak menentu. Menurut pengakuannya, per bulan rata-rata hanya mendapat sekitar 1 juta rupiah untuk menghidupi 5 kepala di rumah kontrakan yang selama ini mereka tinggal," tutur Insan Murdani
"Adapun bagi bagi para dermawan, dan relawan maupun siapapun yang ingin berpartisipasi untuk membantu meringankan beban adik kita Auzira Izzatul Jannah beserta kelurganya dapat menghubungi kami Ihsan Murdani di nomor HP/WA : 085277838708," harapnya.||NB