liputaninvestigasi.com - Merasa kecewa kepada pemerintah dan dinas terkait karena persoalan abrasi pantai belum kunjung ditangani, ratusa...
liputaninvestigasi.com - Merasa kecewa kepada pemerintah dan dinas terkait karena persoalan abrasi pantai belum kunjung ditangani, ratusan masyarakat Desa Pasie Seubadeh, Kecamatan Bakongan Timur (Bakotim), Aceh Selatan, memblokir jalan lintasan nasional Tapaktuan – Medan, di desa setempat, Rabu (20/5/2020).
Akibatnya, arus transportasi dari Tapaktuan arah Medan maupun sebaliknya macet total selama beberapa saat. Antrian kendaraan roda empat dan roda dua terlihat antre mengular di wilayah itu.
Aksi pemblokiran jalan yang berlangsung sekitar pukul 07.30 WIB baru berakhir sekitar pukul 08.30 WIB atau sekitar 1 jam kemudian, baru dibuka kembali oleh masyarakat setelah Muspika setempat langsung turun tangan. Pihak Muspika juga langsung menghubungi dan berkoordinasi dengan Plt. Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran, karena sesuai permintaan masyarakat Plt. Bupati bersama dinas terkait diminta agar segera turun ke lokasi.
Ia mengatakan, aksi pemblokiran jalan nasional itu dilakukan oleh warga yang terkena dampak langsung musibah abrasi pantai Pasie Seubadeh. Mereka meminta agar Plt. Bupati Aceh Selatan dan dinas terkait segera turun ke lokasi itu agar persoalan abrasi dapat segera diatasi.
“Abrasi pantai Pasie Seubadeh semakin meresahkan warga. Puluhan meter tanah pemukiman penduduk telah diamblas ke laut dimakan abrasi. Kondisi ini telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir, namun belum ada penanganan sehingga masyarakat kecewa,” ungkap camat.
Camat TM. Nasrizal mengatakan, kedatangan Plt. Bupati Tgk. Amran ke lokasi tersebut pada hari ini merupakan kunjungan ke dua kali. Soalnya, kemarin (Selasa siang-red) sebelum terjadi aksi pemblokiran jalan disaat baru terjadi mengganasnya abrasi, Plt. Bupati Tgk. Amran juga telah meninjau lokasi abrasi pantai di Pasie Seubadeh tersebut.
Masyarakat Pasie Seubadeh melalui Keuchiknya, TM.Nazmin, sangat berharap perhatian serius baik dari Pemkab Aceh Selatan maupun Pemerintah Aceh, agar persoalan abrasi pantai itu segera di atasi.
Telah Diusulkan ke Provinsi
Sementara itu, Plt. Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran dihadapan masyarakat Pasie Seubadeh, mengatakan bahwa, jauh-jauh hari pihaknya telah memerintahkan bidang pengairan Dinas PUPR untuk mengukur titik koordinat dan membuat gambar pembangunan tanggul di dua titik lokasi di Aceh Selatan yang sangat parah terjadi abrasi pantai, yaitu di Pasie Seubadeh, Bakotim dan di Gunung Kerambil, Tapaktuan.
“Proposal pengajuan pembangunan tanggul ini langsung saya yang mengantarkannya kepada Plt. Gubernur Aceh beberapa waktu lalu. Tidak saya izinkan di wakili oleh dinas. Tujuannya agar menjadi skalaprioritas pihak provinsi. Dalam pertemuan dengan Plt. Gubernur itu, saya juga telah memaparkan kondisi riil terkait makin parahnya kejadian abrasi pantai saat ini tersebut,” kata Tgk. Amran.
Selain kepada Plt. Gubernur, lanjut Tgk. Amran, proposal pengajuan pembangunan tanggul mencegah abrasi pantai tersebut juga telah di serahkan langsung kepada Kepala Bappeda Aceh sekaligus dipaparkan saat berlangsungnya Musrenbang Provinsi beberapa waktu lalu.
“Kepada pihak provinsi, ada beberapa skalaprioritas yang kami desak agar segera di tangani, diantaranya bencana abrasi di Pasie Seubadeh dan Gunung Kerambil dan Erosi DAS Krueng Kluet, di Desa Keude Padang, Kecamatan Kluet Utara,” ungkap Tgk. Amran.
Menurutnya, pasca terjadi bencana kesehatan tingkat nasional terkait virus corona (Covid-19) yang telah berstatus darurat pandemi secara nasional bahkan global, Pemkab Aceh Selatan telah tidak ada kewenangan lagi merealisasikan kegiatan proyek fisik dengan sumber anggaran besar, karena kewenangan itu telah dipangkas oleh pusat.
“Makanya, untuk mengatasi persoalan abrasi pantai ini, kami langsung menjumpai Plt. Gubernur Aceh. Meminta persoalan ini dapat ditangani segera oleh Pemerintah Aceh melalui sumber APBA,” tandas Tgk. Amran.||Naidi Beurawe.