liputaninvestigasi.com - Empat (4) orang Traveller dari negeri Jiran Malaysia yang terjaring oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan C...
liputaninvestigasi.com - Empat (4) orang Traveller dari negeri Jiran Malaysia yang terjaring oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Diseases 2019 (Covid 19) di Pos Pantau Perbatasan Kapa Seusak Aceh Selatan. Minggu 3 Mei 2020.
Di antara Traveler itu, tiga orang tujuan ke Labuhan haji Barat dan satu orang ke Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).
Wakil Sekretaris Gugus Tugas PP Covid- 19 juga selaku Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan Cut Syazalisma S. STP kepada wartawan menyatakan tiga dari empat traveller yang terjaring adalah masyarakat Aceh Selatan yang selama ini bekerja di Malaysia.
Katanya, petugas jaga sempat terkecoh dengan pengakuan Traveller yang sempat menyembunyikan riwayat perjalanannya, mereka menyatakan hanya baru pulang belanja dari medan Sumatera Utara. Namun ada kecurigaan oleh petugas posko, karna traveller tidak bisa menunjukkan kartu identitas di tambah logat bahasa sudah fasih berbahasa melayu Malaysia.
"Setelah mendapat desakan dari petugas ke empatnya mengakui baru tiba dari Malaysia melalui jalur laut menggunakan Speed Boat," terangnya.
Cut Syazaliama, juga menuturkan bahwa ke empat Traveller itu untuk saat ini sudah dibawa ke tempat Karantina di Gampong Panjupian Kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan. Hal itu untuk dilakukan isolasi selama 14 hari, guna memastikan betul-betul aman sebelum menuju gampong tujuan di Labuhanhaji Barat dan Abdya.
Sementara traveler satu orang yang menuju Kabupaten Abdya akan diserahkan ke posko perbatasan gugus Tugas PP Covid-19 di perbatasan Lembah Sabil Kabupaten setempat.
Selain itu, Kalak BPBD Aceh Selatan Cut Syazalisma juga menghimbau kepada masyarakat khususnya yang memasuki wilayah Aceh Selatan agar dapat memberikan informasi yang benar mengenai riwayat perjalanan dan berkata jujur mengalami penyakit kepada petugas yang berjaga di jalur perbatasan.
"Dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 ke wilayah Aceh Selatan. Kita semakin memperketat pemeriksaan di dua Posko perbatasan memasuki Wilayah Aceh Selatan dan juga kita terus meningkatkan pengawasan kepada masyarakat yang melakukan karantina mandiri," ujarnya.
Selanjutnya, Cut Syazalisma menegaskan bila mana ada laporan masyarakat kepada pihaknya, tentang aktivitas traveller dalam pemantauan yang menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat, maka tetap kita kembali terpaksa menjemput untuk dibawa ke tempat karantina Kabupaten.
Ia juga berharap kepada relawan/satgas desa PP Covid-19 untuk dapat meningkatkan pengawasan dan sosialisasi, agar kesadaran masyarakat tentang kewaspadaan terhadap Covid-19.
"Karena dalam upaya pencegahan kita harus saling bekerja sama antara gugus Tugas Kabupaten, Kecamatan, desa dan seluruh masyarakat untuk berperan serta antisipasi wabah tersebut sehingga daerah kita tidak menjadi daerah yang terjangkit Virus Corona," tuturnya.||NB