liputaninvestigasi.com - Ratusan pemuda dari KNPI, OKP, Mahasiswa dan Masyarakat di sekitar bandara SIM berdialog dengan GM Bandara SIM I...
liputaninvestigasi.com - Ratusan pemuda dari KNPI, OKP, Mahasiswa dan Masyarakat di sekitar bandara SIM berdialog dengan GM Bandara SIM Indra Gunawan perihal pencegahan covid-19, dengan permintaan untuk penutupan operasional bandara sultan Iskandar Muda. Jum'at 3 April 2020.
Ketua KNPI Aceh, Wahyu Saputra menyampaikan bahwa kehadiran mereka ke bandara SIM guna menyahuti kekhawatiran dari berbagai kalangan masyarakat karena disinyalir bandara menjadi pintu masuk orang-orang yang mungkin terpapar virus corona yang datang dari zona merah seperti Jakarta dan Medan.
Untuk itu ia meminta kepada Dirjen Perhubungan Udara melalui GM Bandara SIM untuk menutup sementara operasional penerbangan sipil (penumpang) namun tetap beroperasi untuk cargo dan peralatan medis guna penanggulangan covid-19.
GM Bandara SIM Indra Gunawan menyampaikan bahwa bandara SIM telah memasang thermo scanner untuk memindai suhu tubuh penumpang di terminal kedatangan domestik, ia juga menyampaikan bahwa penerbangan di bandara SIM mengalami penurunan penumpang yang cukup signifikan, yang biasanya melayani 2500 penumpang perhari, sekarang hanya tinggal empat ratusan penumpang perhari.
Danlanud SIM Kolonel Hendro Arief menyampaikan bahwa penerbangan domestik masih sangat dibutuhkan untuk mengangkut cargo dan APD medis serta mengirimkan sampel pemeriksaan swap pasien covid-19 ke Litbangkes di Jakarta, untuk itu dia menyampaikan bahwa penerbangan sisa ini benar-benar diperuntukkan bagi kemanusian, karena secara ekonomi tidak memungkinkan lagi untuk dipertahankan.
Syahrul Maulidi mewakili organisasi Ikatan Keluarga Anti Narkoba (IKAN) meminta agar pengawasan terhadap penumpang perlu lebih diperketat agar tidak ada satu orangpun yg masuk dengan indikasi terjangkit virus corona ke Aceh, ia memberi contoh atas kedatangan 7 WNA ke Aceh walaupun mereka dinyatakan tidak terjangkit virus corona namun dalam kondisi saat ini hal seperti itu bisa menimbulkan keresahan di masyarakat yang kemudian terpaksa di pulangkan kembali ke Jakarta karena keberatan dari masyarakat Nagan Raya.
Nanas Maulana mewakili Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) meminta agar aspirasi ini dengan serius ditindaklanjuti dan surat yang dikirimkan kepada Dirjen Udara untuk disampaikan karena keseriusan pengelola bandara SIM ini menyangkut perlindungan terhadap rakyat Aceh dari virus corona.
Rombongan ini kemudian menyerahkan surat tersebut kepada GM Bandara SIM untuk diteruskan kepada Dirjen Udara Kemenhub, kemudian membubarkan diri.
Kronologis kegiatan :
Pukul 08.45 Wib, pemuda/pemudi berkumpul di Kantor KNPI yang bertempatan di Jl. T. Hasan Dek, Beurawe, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh.
Kemudian pukul 09.30 Wib, Sekitar 100an OKP, Ormas dan LSM yang hadir di depan Bandara SIM dihadang oleh petugas kepolisan dan TNI AU, hanya diperbolehkan perwakilan sebanyak 7 (tujuh) orang dari :
1. Ketua KNPI Aceh Wahyu Saputra,
2. Ketua PW GPK Aceh Syarif Hidayatullah,
3. Ketua BEM UIN Ar-raniry Reza Hendra Putra,
4. Ketua DPP IKAN Syahrul Maulidi,
5. Ketua PII Muhardi,
6. Ketua GPI Aceh Subchan Saputra,
7. Ketua HMI Aceh Besar Nanas Maulana.
Selanjutnya pukul 09.35 Wib, pemuda/pemudi di ijinkan sebanyak 7 (tujuh) orang di ajak berdialog bersama ke Kantor AP II oleh otoritas bandara SIM selanjutnya di terima oleh EGM Bandara SIM dan Komandan Lanud SIM.
Setelah berdialog dengan selanjutnya EGM Bandara SIM beserta Komandan Lanud SIM, menerima surat permohonan penutupan sementara Bandara SIM
Adapun yang turut hadir pada kegiatan tersebut :
Komandan Lanud SIM Kolonel Pnb Hendro Arief, EGM Bandara SIM Indra Gunawan, Kadiv operasional Bandara SIM Surkani, Kepala KKP Bandara SIM Nuryanto SKM, dan Kadis Ops Lanud SIM Letkol Pas agung Setiyo Budi.
Selanjutnya, Dansatpom Lanud SIM Mayor pom Atut Pambudi, Kapolsek Blang Bintang AKP Hadriman, Danramil Blang bintang Kapten inf Hamka Siregar, GM Maskapai Garuda Indonesia Riski Arief K, dan GM Maskapai Air Asia Saiful Amin.