Jakarta/liputaninvestigasi.com - Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. KH. Ma'ruf Amin, pada hari Kamis 5 Maret 2020, meresmikan g...
Jakarta/liputaninvestigasi.com - Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. KH. Ma'ruf Amin, pada hari Kamis 5 Maret 2020, meresmikan gedung baru Kampus Institut Ilmu Al Quran Jakarta. Gedung baru yang diresmikan yaitu Gedung Rusunawa Hj. Harwini Joesof, Gedung Prof. KH. Ibrahim Hosen, Gedung Balai Latihan Kerja Komunitas "IIQ Jakarta".
Selain Wakil Presiden RI, acara peresmian tersebut dihadiri oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, SE., M.B.A; Wakil Ketua MPR RI, Dr. H. Jazilul Fawaid, S.Q, MA; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. H. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc, Ph.D; Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si; Menteri Agama, Jenderal (Purn.) H. Fachrul Razi; Prof. Dr. Muhadjir effendi, M.A.P; Gubernur Banten Dr. H. Wahidin Halim, M.Si, dan Walikota Tangsel Ibu Hj. Airin Rachmy Diani. SH., MH.
Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta menghelat acara peresmian tiga gedung baru yang dihadiri oleh Pejabat Tinggi Negara yaitu Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin yang juga merupakan bagian dari keluarga besar IIQ Jakarta pada tanggal 5 Maret 2020 yang berlokasi di Kampus II (Pesantren Takhasus IIQ Jakarta) Jl. Moh. Toha, No. 31, Pamulang Timur, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
Tiga gedung yang diresmikan tersebut yaitu: Gedung Rusunawa Hj. Harwini Joesoef dengan bangunan 3 tingkat yang diserahkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dapat menampung kapasitas 256 orang dengan fasilitas 64 kamar. Juga. turut diresmikan Gedung Prof. Ibrahim Hosen 4 lantai dengan luas bangunan 1000 meter persegi yang di bangun atas dukungan dan bantuan dana dari masyarakat. Gedung lainnya yang diresmikan adalah Gedung Workshop Bahasa Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Pesantren Takhassus “IIQ” Jakarta dibangun oleh Kementerian Disnakertrans dengan tujuan memfasilitasi pendidikan keterampilan dan kompetensi mahasiswa Pondok Pesantren.
Pembangunan gedung baru di atas menggantikan bangunan asrama mahasiswa yang hancur tak tersisa karena musibah kebakaran yang terjadi pada 12 Oktober Tahun 2018 yang lalu.
Acara yang digelar pada minggu pertama di bulan Maret ini dihadiri juga oleh sejumlah Tokoh Nasional, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Alim Ulama, Perwakilan Unsur pemerintahan yang ada di Kota Tangsel, Kapolres Tangsel, Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Tangerang Selatan, Pimpinan Pondok Pesantren, Pimpinan Organisasi masyarakat, dan seluruh Civitas Akademika IIQ Jakarta dengan jumlah undangan mencapai 1000 orang.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Yayasan Institut Ilmu Al-Quran Jakarta Ir. H. Rully Chairul Azwar, M.Si. IPU menyatakan bahwa peran IIQ Jakarta bersinergi dengan program pemerintahan Presiden Jokowi dan KH. Ma’ruf Amin yang memusatkan perhatiannya pada pembangunan manusia.
“Salah satu pintu masuk untuk mencetak SDM unggul adalah melalui kaum perempuan. Dengan tangan-tangan halus dan kreatif kaum perempuan yang hafal AlQur’an, peradaban bangsa ini akan maju. Maka tema “SDM Unggul, Indonesia Maju” dapat diwujudkan secara praksis oleh IIQ dengan kalimat patriotik; “Perempuan Unggul, Indonesia Maju. Al-Qur’an Disemai, Bangsa Damai,” ungkap pria lulusan ITB.
Lebih lanjut beliau menegaskan bahwa IIQ Jakarta akan tetap konsisten dengan misi yang dimilikinya sejak dulu yaitu hadir untuk memberdayakan dan mengangkat derajat kaum perempuan. “Karena itu, kami akan bergerak, bekerja dan terus bekerja untuk memasyarakatkan Al-Qur’an dan memberdayakan perempuan Indonesia. Ini adalah bentuk komitmen IIQ kepada bangsa dan negara Indonesia tercinta,” tandasnya.
Senada dengan apa yang disampaikan Ketua Yayasan IIQ, Prof. Huzaemah selaku Rektor IIQ Jakarta juga mengungkapkan pentingnya peran perempuan yang berkualitas dalam membangun bangsa Indonesia yang unggul dan maju.
“Saya teringat sebuah riwayat masyhur yang mengatakan; “Di balik laki-laki hebat, pasti ada perempuan-perempuan yang berkualitas.” Prof. KH. Ibrahim Hosen juga sering berpesan kepada kami, bahwa; Perempuan itu pilar negara. Kalau mau negara berjalan dengan benar, maka perempuan yang berkualitas harus berperan. Untuk itulah IIQ ini didirikan,” terang Ketua Umum MUI Bidang Fatwa.
“Tak sekedar mendidik dan memberdayakan potensi fisik dan intelektual semata, tapi juga mendidik dan mengaktivasi kecerdasan spiritual dan emosional mereka melalui Al-Qur’an,” lanjut pakar fikih perbandingan ini.
Prof. Huzaemah juga menyampaikan rasa terimakasihnya yang dalam kepada para hadirin, segenap donatur, para menteri dan khususnya Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf Amin yang telah bersedia hadir untuk meresmikan gedung baru IIQ Jakarta.
Acara ini diisi dengan lantunan pembacaan ayat suci Al-Quran QS. Ibrahim ayat 7 dan surah Al-Hasyr ayat 21 dibaca dengan Qiro’at Imam Nafi menurut riwayat Warsy dan Qiro’at Imam Hamzah menurut riwayat Kholaf, oleh Qari’ah Nasional dan International IIQ Jakarta yakni Yanti Susanti, Iffatul Malihah dan Fatma Muti’ah.
Peresmian gedung baru IIQ Jakarta ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Wapres KH. Ma’ruf Amin dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti yang didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bapak Ir. H. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc, Ph.D, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Ibu Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si, Menteri Agama Jendral (Purn.) H. Fachrul Razi, Gubernur Provinsi Banten Bapak Wahidin Halim, Ketua Umum Yayasan IIQ Jakarta Bapak Rully Chairul Azwar, dan Rektor IIQ Jakarta Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA.
Setelah meresmikan, Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin diagendakan meninjau gedung Rusunawa Hj. Harwini Joesoef.
Dengan adanya gedung asrama baru mahasiswa dan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Pesantren Takhasus IIQ Jakarta, diharapkan akan menambah semangat mahasiswa menjadi agen perubahan, khususnya dalam bidang Ilmu AlQuran, serta membantu dan mendukung program kerja Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Wakil Presiden Ma’ruf Amin menjadikan Indonesia Maju.
*Profil Institut Ilmu Al-Quran Jakarta*
IIQ Jakarta adalah sebuah institusi pendidikan tinggi swasta yang concern untuk mengkaji Al-Qur’an dan memberdayakan kaum perempuan. Lembaga ini lahir pada 12 Rabi’ul Awwal 1397 H bertepatan 1 April 1977 M oleh Yayasan Affan, yang diketuai pertama kali oleh H. Sulaiman Affan. Kemudian sejak tahun 1983 misi IIQ Jakarta dilanjutkan oleh Yayasan Institut Ilmu Al-Qur’an, yang diketuai oleh Ibu Hj. Harwini Joesoef. Dan saat ini, untuk periode 2018–2025 Yayasan IIQ diketuai oleh Ir. H. Rully Chairul Azwar, M.Si.
Pada mulanya Institut Ilmu Al- Qur’an (IIQ) Jakarta membuka Program Magister khusus wanita dengan dukungan Pemerintah Daerah Tingkat I seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tenaga khusus per-MTQ-an di berbagai propinsi dan sebagai tenaga pengajar pada program Strata Satu (S1). Setelah meluluskan dua angkatan, IIQ Jakarta baru membuka program sarjana (S1) pada tahun 1981 dan membuka kembali program magister (S2) tahun 1998.
Secara spesifik program S1 mendalami kajian dan pengembangan ilmu-ilmu Al-Qur’an serta bidang keilmuan yang sesuai dengan program studinya. Saat ini program S1 terdiri dari 6 (enam) Prodi. Sementara Pascasarjana Magister (S2) pada tahun 2016 telah melakukan pengembangan menjalankan 3 (tiga) Program Studi, bersamaan dengan dibuka dan diresmikannya Program Doktor (S3) Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Semua mahasiswi IIQ diwajibkan mengikuti mata kuliah Tahfizh Al-Qur’an, Tilawah/Nagham, Tafsir dan Qiraat, Ilmu Rasm Utsmani sebagai mata kuliah kekhususan. Sehingga IIQ Jakarta telah melahirkan qari’ah, hafizhah, dan mufassirah yang mampu tampil di arena Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional maupun Internasional.
Pada 12 April 2020 nanti, IIQ Jakarta memasuki umur ke-43 tahun. Di umurnya yang hampir setengah abad ini, IIQ terus konsisten memegang prinsip, karakter dan khittah organisasi yaitu; pengembangan kajian Al-Qur’an dan pemberdayaan perempuan, sebagaimana diamanatkan oleh sang inisiator sekaligus pendiri, yaitu almaghfurlah Prof. KH. Ibrahim Hosen.
Dua khittah utama IIQ itu terus dikawal melalui berbagai kegiatan, baik akademik maupun non akademik, sehingga IIQ berhasil mencetak kader-kader perempuan yang handal dan mumpuni di bidang Al-Qur’an. Prestasi mereka tidak saja di tingkat nasional, tapi juga internasional. Delegasi Indonesia pada ajang MTQ Internasional rata-rata adalah mahasiswi dan/atau alumni IIQ Jakarta. Baru-baru ini misalnya, ananda Rifda Farnida, mendapat juara II Musabaqah Tahfidz al-Qur’an di Jordan, dan ananda Khamisatudduha meraih juara I MTQ Internasional di Malaysia mewakili Indonesia. Itu belum termasuk peran alumni di bidang pengajaran baca tulis Al-Qur’an yang tersebar pada lembaga-lembaga ke-AlQur’an-an di seantero negeri. (JNI/Red)