Langsa/liputaninvestigasi.com- Untuk menghindari penyakit Virus Corona Covid- 19, Kepala Desa Gampong Meurandeh Aceh, Kecamatan Langsa ...
Bahkan, dirinya juga menghimbau kepada Guru Balai Pengajian/TPA agar semua murid untuk memberikan hafalan Qunut Nazilah, mebaca Al-Qur'an dengan surat yang khusus, membaca do'a Qunut Nazilah dan do'a tolak bala setelah selesai shalat.
Kepada media ini, Selasa (17/3/2020) Kepala Desa Gampong Meurandeh Aceh, Tgk.Asnawi mengatakan bahwa, Virus/Wabah atau Tha'en sudah lama terjadi. Bahkan masa Rasulullah SAW pun penyakit seperti itu memang telah ada, namun hanya berbeda penyebutan namanya saja.
Menurut Tgk. Asnawi bersama Khatib Mesjid, Imam Desa, Imam Dusun, Keplor, BKM dan tokoh masyarakat Gampong Meurandeh Aceh menyebutkan Virus/Wabah atau "Tha'en" itu memang ada sejarahnya pada masa dulu.
Ia menyebutkan seperti dalam hadist Shahih muslim menceritakan bahwa, pada masa kekhalifahan Saidina Umar Bin Khatab wabah penyakit Thau’n (Wabah Kolera) juga pernah menjangkiti Negeri Syam. Dalam peristiwa itu diperkirakan sekitar 20.000 orang meninggal dunia.
Nabi Muhammad SAW juga pernah memperingatkan umatnya untuk tidak dekat dengan wilayah yang sedang terkena wabah. Dan sebaliknya jika berada didalam tempat yang terkena wabah dilarang untuk keluar.
Seperti diriwayatkan dalam hadist seperti ini:
إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا
Artinya: "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari)
Dengan demikian, sambung Asnawi, pihaknya menghimbau untuk tetap lebih semangat dalam memelihara Agama di Desanya dan mengikuti dalam kehidupan masyarakat kepada kegiatan-kegiatan yang sosial seperti, Samadiah yang berkumpulnya dengan masyarakat, serta kenduri Sawah dan kenduri Laut.
Selain itu, Imam Dusun Gampong Meurandeh Aceh, Tgk.Agam mengatakan bahwa, pada masa zaman dahulu, Keplor, Kades, Imam, raja Sawah dan raja besar menyerukan untuk mengusir wabah penyakit itu sehabis Shalat Maghrib disetiap Mushalla, Balai dan tempat yang dinilai memiliki aura relegius selama 7 Magrib berturut-turut dengan membacakan surat Yasin dan Ayat Waqulja Alhqquhazaqal batil, innalbatilaqa ana zahuqa.
"Saya ingat betul pada magrib itu masyarakat berturut-turut membaca Yasinan di Musholla. Maka pada malam terakhir tepatnya selepas Shalat Magrib, semua warga Gampong turun dari Mushalla untuk ambil suluh keliling Gampong sambil membacakan kalimat Al-Hak," sebut Tgk.Agam lepasan dari Dayah itu.(Fud)