Aceh Timur/liputaninvestigasi.com- Proyek Renovasi lapangan Volly di Gampong Alue Sentang, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur d...
Aceh Timur/liputaninvestigasi.com- Proyek Renovasi lapangan Volly di Gampong Alue Sentang, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur diduga dikerjakan tidak sesuai dengan Spesifikasi.
Proyek dengan menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari DAK tahun 2019 berjumlah Rp.34.000.000 (Tiga Puluh Empat Juta) itu, diduga dikerjakan tidak seperti tercantum dalam RAB yang telah ditentukan oleh pihak Konsultan Perencanaannya.
Menurut salah seorang warga Desa Gampong Alue Sentang yang diminta tidak disebutkan namanya pada media ini mengatakan, pekerjaan lapangan Volly di dusun Giat diduga ada kejanggalan dalam pelaksanaannya. Diuraikannya seperti, penimbunan tanah dan adukan semen secara manual atau tidak menggunakan dengan mesin Molen.
"Dalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan lapangan Volly itu jelas disebutkan bahwa, cor lantai lapangan tersebut harus menggunakan mesin Molen, melainkan dikerjakan secara manual, sebutnya. Seraya menyampaikan seperti penimbunan tanah sebanyak 23 Kubit, itu pun tidak dilakukannya," ujarnya.
Kepada awak media, Rabu (4/3/2020) Geuchik Gampong Alue Sentang, Kecamatan Birem Bayeun, Ponidi membenarkan adanya penimbunan tanah lapangan Volly namun tidak dilakukannya seperti yang telah dicantumkan dalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB). Bahkan, cor lantai lapangan pun diakuinya tidak menggunakan dengan mesin Molen.
"Bila saya mengerjakan lapangan Volly itu seperti yang telah dicantumkan dalam RAB, tentu lapangan tersebut tidak akan selesai dengan dikarnakan anggarannya tidak cukup," urainya.
Jadi, sambung Geuchik, biaya penimbunan tanah lapangan tersebut ditambahkan untuk belanja semen, pasir, kerikil dan batu bata.
Diuraikannya seperti semen, di dalam Rancangan Anggaran Biaya dicantumkan sejumlah 78 Sak, namun menghabiskan 116 Sak. Seperti Batu bata, yang disebutkankan dalam RAB berjumlah 900 lebih atau hampir 1000 buah, namun dilakukannya mencapai 2500 buah.
Saat disinggung cor lantai yang menggunakan secara manual, atau tidak dilakukan dengan mesin molen. Ia mengatakan, bahwa mesin molen milik Desa telah disewakan kepada Desa tetangganya.
"Mesin molen milik Gampong sebelumnya telah disewakan kepada Desa sebelah. Dan molen yang satu lagi telah rusak. Justru pengecoran lantai tersebut kita kerjakan secara manual," ucapnya.(Fud)