liputaninvestigasi.com - Wali Nanggroe bersama Ketua Umum Partai Aceh (PA) sekaligus Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, H. Muzakir ...
liputaninvestigasi.com - Wali Nanggroe bersama Ketua Umum Partai Aceh (PA) sekaligus Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, H. Muzakir Manaf (Mualem), jubir KPA pusat Azhari Cage, Darwis jeunib eks panglima wilayah Bate Iliek dan Doktor Muhammad Raviq staff khusus Wali Nanggroe, melakukan pertemuan dengan utusan khusus panglima angkatan Darat kerajaan Thailand (Royal Thailand Army/RTA) Jenderal Apirat kongsompong yaitu Colonel Pakonr Suttiluk Atase militer kedutaan kerajaan Thailand di Jakarta.
Dalam pertemuan yang berlangsung dengan penuh keakraban, Paduka yang Mulia Wali Nanggroe dan Mualem menyampaikan tentang perdamaian Aceh dan investasi ekonomi serta pembebasan nelayan Aceh 32 orang yang ditahan di Thailand, mereka adalah nelayan Aceh yang hanyut ke wilayah Thailand. Hal itu diungkapkan Azhari kepada media ini, Kamis 20 Februari 2020.
Ia menjelaskan, Atase militer kedutaan kerajaan Thailand Colonel Pakorn Suttiluk menyambut baik dengan apa yang Wali dan Mualem sampaikan dan berjanji mengupayakan secepatnya tentang pemulangan nelayan tersebut.
Pada kesempatan itu panglima Angkatan Darat Thailand Jendral Apirat kongsompong mengundang Wali dan Delegasi untuk datang ke Thailand. Wali beserta Mualem, kata Azhari akan memenuhi undangan tersebut dalam waktu dekat akan ke Thailand.
"Kita doakan saja upaya Paduka yang Mulia Wali dan Mualem usahakan untuk kepulangan nelayan Aceh tersebut cepat tuntas dan dapat kembali ke keluarga di Aceh," harapnya.
"Ini murni, upaya yang dilakukan Wali dan Mualem bukan pencitraan, karena membangun dan mengurus Aceh tidak cukup dengan pencitraan tapi butuh pemikiran dan usaha-usaha yang cerdas untuk Aceh yang lebih baik," demikian tegas Azhari Cage jubir KPA pusat tersebut.