liputaninvestigasi.com - Dinas Kesehatan Aceh Selatan berupaya meningkatkan pelayananan kesehatan setiap Desa yang ada dalam Kabupaten te...
liputaninvestigasi.com - Dinas Kesehatan Aceh Selatan berupaya meningkatkan pelayananan kesehatan setiap Desa yang ada dalam Kabupaten tersebut melalui peningkatan pelayanan Puskesmas Pembantu (Pustu).
Hal itu disampaikan Plt Dinas Kesehatan Aceh Selatan,Novi Rosmita, SE.M.Kes, dalam rapat yang turut dihadiri seluruh Kepala Puskesmas dalam Kabupaten Aceh Selatan di Ruang Kantor Dinas Kesehatan. Selasa 25 Februari 2020.
Novi Rosmita menyatakan Pustu itu merupakan perpanjangan tangan dari Puskesmas – puskesmas. Untuk itu, kepada seluruh Kepala Puskesmas, agar pro aktif dalam menghidupkan pustu yang ada di wilayahnya masing-masing.
Selain jaringan pelayanan Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas. Tujuan Puskesmas Pembantu untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di masing-masing wilayah kerjanya.
"Maka untuk setiap Pustu harus mampu melayani masyarakat minimal dua sampai tiga desa yang telah ditentukan, dan di Pustu tersebut minimal ditugaskan harus ada tiga tenaga kesehatan yang diisi dengan tenaga seorang perawat dan bidan," terangnya.
Novi Rosmita menyebutkan di Aceh Selatan ada sebanyak 56 Pustu, dari jumlah tersebut kondisinya kebanyakan rusak ringan. Selain itu juga ada pustu yang tidak terfungsikan, oleh karena itu yang tidak difungsikan, ia meminta kepala puskesmas mengfungsikan kembali setiap Pustu yang ada.
“Selanjutnya, Plt.Kepala Dinkes tersebut arahkan setiap Puskesmas harus membantu dana operasionalnya dari BOK dan JKN untuk setiap Pustu yang sudah aktif, sebab melalui dana BOK tersebut bisa di kelola oleh setiap Puskesmas dan juga fasilitas kesehatan, seperti tensi dan lain- lain.
"Dengan adanya pustu, hal itu untuk memudahkan jangkauan masyarakat yang jauh dari lokasi Puskemas, agar bisa berobat," ujarnya.
Sambungnya, bahwa setiap petugas Kesehatan yang bertugas di pustu itu juga berfungsi sebagai pemberdayaan masyarakat dan tidak hanya menunggu warga yang berobat ke pustu.
Di awal Maret tahun ini setiap pustu mulai diaktifkan kembali, jadi untuk sekarang juga sudah bisa di bersih – bersihkan bangunan pustu tersebut dan nanti juga dibuat pendelegasian antara dokter dengan tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah pustu setempat.
"Yang pasti ada 12 indikator, yang harus kita kejar serta masing-masing pustu harus di kunjungi oleh Dokter, dengan dibuat daftar jadwal kunjungan itu," jelasnya.||NB