liputaninvestigadi.com - Aktivis Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, berharap Kapolda Aceh yang baru, Irjen Polisi...
liputaninvestigadi.com - Aktivis Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, berharap Kapolda Aceh yang baru, Irjen Polisi Wahyu Widada, dapat memberi jaminan keamanan bagi warga Aceh Timur, yang beberapa bulan terakhir masih saja disuguhi tontonan kekerasan oleh aktor - aktor sipil yang menganggap dirinya berkuasa bak raja, atau orang dekat kerajaan di Aceh Timur.
Hal itu disampaikan putera Idi Rayeuk berdarah Aceh - Minang itu, mengingat masih tingginya perilaku kesewenang - wenangan terhadap kaum lemah di Aceh Timur. Jum'at 14 Februari 2020.
"Budaya kuno kekerasan untuk mencapai tujuan, sikap anti demokrasi, tabiat raja dan centeng kekuasaan, korupsi serta nepotisme, masih dipraktekkan dan semakin menjadi - jadi, oleh karena itu, gambaran feodalisme ini harus dihapuskan, agar terwujud kesetaraan, Pak Kapolda baru kita harap bisa memastikan segala bentuk budaya kolot itu dapat dihapuskan," ujar aktivis HAM itu.
Ronny sangat menyayangkan, Aceh Timur yang giat membangun dan sibuk berpacu demi kemajuan, masih saja dinodai kekerasan dan kesewenang - wenangan sebagai alat dan cara untuk mencapai tujuan, serta secara tidak langsung mengintimidasi publik.
"Sampai kapanpun, tidak akan maju dan sejahtera Aceh Timur ini, jika budaya preman, tabiat penguasa atau parodi centeng kekuasaan masih dipraktekkan di sini, karena sudah jelas itu semua hanya akan berujung pada kediktatoran, korupsi, kolusi, nepotisme, kesewenang - wenangan dan penindasan, apalagi tidak adanya keadilan," ketus eks Ketua Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Provinsi Aceh tersebut.
Dia menghimbau publik untuk mengawasi sepak - terjang aktor - aktor politik yang sewenang - wenang demi mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompoknya, dan memberi hukuman berat kepada mereka pada kontestasi politik berikutnya.
"Ini pemerintahan demokratik, bukan kerajaan absolut, rakyat berhak mengawasi dan memberi punishment bagi mereka yang tidak Pro - Rakyat dan sewenang - wenang, mereka yang berlaku bak raja dan centeng - centengnya, jangan diberi kesempatan lagi nantinya, karena kita semua manusia, diciptakan setara dan bermartabat, demikian pula di depan hukum," pungkas Ronny menutup keterangannya.