liputaninvestigasi.com - Laskar Pembela Islam (LPI) Aceh yang merupakan Anak organisasi dari Front Pembela Islam (FPI), mendeklarasikan p...
liputaninvestigasi.com - Laskar Pembela Islam (LPI) Aceh yang merupakan Anak organisasi dari Front Pembela Islam (FPI), mendeklarasikan program sosial untuk peduli pendidikan dayah atau pesantren untuk anak yatim, pada 23 Februari 2020 di makam Sultan Malikussaleh Gampong Beuringen Kecamatan Samudra Aceh Utara.
Program sosial tersebut dinamakan dengan nama program masyarakat Aceh Meubagi Gaseh disingkat MAMeh. Dalam deklarasi kemarin panglima LPI Aceh Khairul Rizal menjelaskan, program sosial MAMeh tersebut dikhususkan untuk membantu pendidikan anak yatim.
"Kami ingin membatu anak yatim yang pengangguran, kami titipkan mereka mondok ke dayah-dayah untuk menjalani pendidikan agama sampai tuntas," katanya. Senin 24 Februari 2020.
Pihaknya mengaku sangat memprihatinkan kondisi Aceh saat ini, masih banyak sekali anak yatim yang putus pendidikan. "Maka kami ambil inisiatif untuk mencari solusi memikirkan pendidikan mereka, sehingga akan menangkas krisis moral untuk generasi Aceh ke depan," ungkapnya.
Sementara Ketua FPI Aceh Tgk Muslim At Thahiri, yang juga sebagai deklarator MAMeh tersebut, mengharapkan dukungan semua pihak di Aceh agar ikut berpartisipasi sebagai donatur atau menjadi ayah asuh mereka di program MAMeh tersebut.