JAKARTA/liputaninvestigasi.com - Istri Pelaksana Tugas Gubernur Aceh yang juga merupakan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Id...
JAKARTA/liputaninvestigasi.com - Istri Pelaksana Tugas Gubernur Aceh yang juga merupakan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati membuka Seminar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Puri Denpasar Hotel Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Kegiatan merupakan serangkaian dari even Aceh Sumatera Expo 2019 dihadiri sekitar 150 peserta dari akademisi, komunitas, stakeholder, dan unsur pemerintah menghadirkan Keynote Speaker dan Narasumber utama, seperti Asisten Deputi (Asdep) Kemenparekraf RI, Reza Fahlevi, Pemred The Jakarta Post, Nezar Patria, Praktisi Branding & Creativeprenure, M. Arif Budiman, Ketua Umum Indonesia Creative City Network,TB. Fiki Astari, dan CEO Kostumfest Indonesia AAN.
Dyah Erti dalam pidato sambutan mengatakan terdapat lebih dari 700 lokasi tujuan wisata yang sangat menarik bagi para wisatawan domestik dan mancanegara di Aceh.
Melihat potensi tersebut, lanjut Dyah, saat ini pendapatan dari sektor parawisata menempati posisi delapan yang memberi kontribusi bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh diyakininya tiga tahun kedepan, pariwisata Aceh memberi kontribusi dan dapat meningkat hingga posisi keempat.
"Yang penting, pengelolaan potensi itu harus dapat kita optimalkan agar wisata di 23 kab/kota di Aceh semakin
menggeliat. Potensi besar tersebut seharusnya dioptimalkan agar nilai-nilai sosial, budaya, dan ekonomi yang melekat di dalamnya dapat dikembangkan," tegas Dyah.
Selain itu Dyah juga berharap, seminar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang digelar pada hari ini dapat memberikan pemahaman bagi semua pihak agar mampu mengoptimalisasi sektor pariwisata.
Wakil Ketua DPR Aceh, Dalimi yang ikut hadir pada seminar tersebut mengatakan, selama ini dewan sangat mendukung upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Aceh di dalam mengembangkan sektor pariwisata.
"Sosialisasi juga perlu terus di tingkatkan yang akan berdampak pada meningkatnya angka kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara setiap tahunnya yang akan menghidupkan sektor perekonomian kreatif kita," kata Dalimi.
Ada sejumlah isu yang menarik dalam pembahasan Seminar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut, antara lain, mengintensifkan koordinasi lintas sektor guna menyusun sistem terbaik dalam rangka mengembangkan usaha parawisata dan produk ekonomi kreatif masyarakat. Kemudian, mendorong peningkatan kualitas dan variasi karya kreatif masyarakat agar semakin memberi daya tarik bagi wisatawan dan pasar.
Asdep pengembangan destinasi regional I Kemenparekraf RI, Reza Fahlevi pada pemaparannya mengenai Potensi Pariwisata Aceh menyampaikan, Aceh harus tahu ke unggulan pariwisatanya. "Aceh harus kenali potensi wisatanya dulu, dimana objek wisata yang unggul, yang memiliki potensi. Ini harus dilakukan agar ke depan Aceh mampu bersaing dengan daerah lain," tutur Reza Fahlevi .
Selama ini, kata Reza Fahlevi, Kemenparekraf RI terus mendorong dan mensuport Aceh dalam mengembangkan pariwisata, dengan ditetapkan Aceh sebagai Destinasi Wisata Halal. Penghargaan ini, merupakan kesempatan bagi Aceh untuk terus mengemas dan membenahi industry pariwisatanya, sekaligus memperkuat positioning Aceh sebagai destinasi wisata halal yang layak dikunjungi oleh setiap wisatawan melalui semangat “The Light of Aceh”.
Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin melalui Kabid Pemasaranya, Rahmadhani mengatakan, mengemas kegiatan pariwisata di Aceh agar berdampak pada meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara perlu dukungan semua pihak, sehingga diharapkan industri pariwisata di Aceh berkembang dengan semangat revolusi 4.0.
"Perkembangan industri pariwisata di Aceh bersifat inclusive melibatkan semua pihak, khususnya pelaku industri pariwisata Aceh, Sumatera dan nasional lainnya. Kegiatan seminar hari ini merupakan rangkaian kegiatan Aceh Aceh Sumatera Expo 2019 yang Kamis esok puncaknya akan digelar di Mall Kasablanka Jakarta dari 14 hingga 16 November 2019," ungkapnya
"Selain ingin mempromosikan dan mensosialisasikan potensi wisata kita juga kita ingin memperlihatkan Aceh itu aman dan nyamam dikunjungi dengan potensi wisatanya. Disbudpar Aceh terus melakukan sosialisasi lewat even menjadi destinasi wisata yang layak dan aman untuk dikunjungi oleh wisatawan dengan membenahi 3 Aspek utama Atraksi, Accesibilitas dan Amenitas," tutupnya