Banda Aceh/liputaninvestigasi.com - Film The Santri yang akan ditayangkan pada peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2019 menuai ko...
Tgk Attarmizi dengan tegas menolak film itu diputar dan disebarluaskan kepada masyarakat. Karena menurutnya, Film The Santri tidak menggambarkan santri di pesantren yang sebenarnya, jika menceritakan tentang santri seharusnya, harus sama seperti kehidupan santri yang ada di pesantren selama ini, bahwa santriwan dan santriwati berpisah dan tidak berbarengan seperti dilihat dari trailer film tersebut.
"Jika dilihat di trailer film tersebut, santri nampak bercampur antara perempuan dan laki-laki dan jalan berbarengan seperti tidak ada sekat atau pembatas, bahkan bisa saling pandang memandang, ini bukan akhlak dan kehidupan santri di pesantren yang sebenarnya," katanya kepada media ini, Kamis 3 Oktober 2019.
Selain itu, ada adegan para santri memasuki sebuah gereja dan memberikan tumpeng kepada pendeta. Menurutnya, masuk tempat peribadahan non muslim adalah haram, "kita sebagai umat muslim tidak dibolehkan masuk ke gereja, film the santri cenderung menyesatkan umat," tegasnya
Anggota DPR Aceh tersebut juga menyebutkan, cerita film itu sangat berbahaya dan bisa merusak akidah, karena tidak sesuai dengan syariat islam, serta tidak sesuai dengan pesantren ahlussunnah wal jamaah. Tgk Attarmizi meminta pihak bersangkutan membatalkan untuk ditayangkan film tersebut.
"Jika sesuai dengan trailer itu kita mengecam untuk ditayangkan, tetapi jika diperbaiki ceritanya dan disesuaikan film itu dengan kehidupan santri yang sebenarnya, tidak bertentangan dengan agama islam, maka kita sangat setuju," tutupnya