Aceh Selatan/liputaninvestigasi.com - Said Zulkifli alias Kope terpilih sebagai Panglima Laot Lhok Labuhanhaji Kabupaten Aceh Selatan, da...
Aceh Selatan/liputaninvestigasi.com - Said Zulkifli alias Kope terpilih sebagai Panglima Laot Lhok Labuhanhaji Kabupaten Aceh Selatan, dalam pemilihan panglima laot yang dilaksanakan di PPI Labuhanhaji, Minggu (08/9/2019).
Said Zulkifli yang memegang nomor urut 03, juga merupakan calon incumbent tersebut unggul dan terpilih kembali untuk periode kedua kali dengan meraih 59 suara dari 178 suara sah.
Sementara rivalnya Hasbi Aiwar calon nomor urut 01 yang hanya memperoleh 47 suara, disusul Marzuki nomor urut 05 memperoleh 34 suara, Edi Saputra nomor urut 04 dengan perolehan 32 suara dan Nurlian nomor urut 02 peroleh 6 suara.
Prosesi pemilihan dan perhitungan suara, selain disaksikan para Toke boat, pawang dan Panglima Teupin, juga disaksikan oleh Kepala UPTD Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI), unsur Muspika Labuhanhaji dan LSM Formak yang sedang melakukan pemantauan, serta pemangku adat lainnya.
Amatan LiputanInvestigasi.com, proses pemilihan Panglima Laot Lhok Labuhanhaji, periode 2019-2024 telah berjalan sukses “Alhamdulillah berlangsung aman dan sukses,” kata Ketua panitia pemilihan, Said Safrul.
Sementara itu, Said Zulkifli Panglima Laot Lhok Labuhanhaji terpilih usai prosesi pemilihan mengatakan, kedepan yang harus dilakukan terkait dengan wewenang dan tupoksi mereka sebagai panglima laot, akan membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan sektor perikanan kelautan, menjalankan penerapan ketentuan-ketentuan hukum adat laut yang sudah ada dan dapat menyelesaikan segala bentuk perselisihan adat, juga ikut serta dalam pelestarian kawasan pesisir dan Laut.
Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kepercayaan pada dirinya, terpilih kembali sebagai Panglima Laot Lhok Labuhanhaji, periode 2019-2024. “Untuk itu saya juga memohon bantuan dan saran dari semua pihak, agar lembaga adat laot ini dapat berjalan dengan baik dan maksimal,” pungkas Said Zulkifli.
Ketua LSM Formak Aceh Selatan, Alizamzami, yang sedang melakukan pemantauan dilokasi saat dimintai komentarnya, kepada awak media menyampaikan, apresiasi atas prosesi pemilihan Panglaot yang telah sukses ini, juga ucapan selamat kepada Panglima laot terpilih.
"Kita berharap Panglima Laot kedepan ini dapat melaksanakan fungsinya secara optimal dan dapat memberi andil atas tata kelola laot kedepan," ujarnya.
Menurutnya, kondisi selama ini, banyak hal yang harus dibenahi, tentunya ini bukan hanya tanggung jawab panglaot semata, ini butuh peran serta semua stake holder, terutama pemerintah Aceh dalam melakukan penguatan kelembagaan berkaitan dengan internalisasi Qanun Nomor 9/2008 tentang Pembinaaan Adat Istiadat dan Qanun Nomor 10/2008 tentang Lembaga Adat kepada Nelayan.
Sejatinya, Panglima Laot itu benar-benar dapat ditempatkan sebagai mitra pemerintah, tidak saja pada aspek pengawasan, namun dalam ranah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan dan program kelautan-perikanan secara keseluruhan.
Kedepan harus ada upaya yang sunggguh-sungguh dari Pemerintah dan semua stake holder untuk memperkuat Panglima Laot, sulit mengharapkan Lembaga panglaot ini memberi andil atas tata kelola laut dan kesejahteraan nelayan. Jika peningkatan kapasitas dan dukungan pendanaan tidak memadai, jika hanya seperti selama ini bukan mustahil, kelak lembaga ini tetap hanya sebagai formalitas semata.
"Kita melihat secara kelembagaan, Panglima Laot selama ini tidak mendapatkan akses yang cukup untuk membangun kapasitas pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dari sisi pembiayaan. Tidak ada alokasi anggaran khusus untuk Pemangku Adat Panglima Laot maupun pengelolaan lembaga. Kita berharap kedepan, semoga ada perubahan dan pembaharuan," tutupnya.||NB.