liputaninvestigasi.com - Unsur Muspika dan Perangkat desa serta warga/masyarakat di 15 Gampong dalam Kecamatan Labuhanhaji Barat Aceh Se...
liputaninvestigasi.com - Unsur Muspika dan Perangkat desa serta warga/masyarakat di 15 Gampong dalam Kecamatan Labuhanhaji Barat Aceh Selatan, khususnya masyarakat pekebun/tani secara serentak rayakan tradisi khanduri “Bungong Kaye” yang pelaksanaannya di pusatkan pada setiap mesjid atau pusat balai seneubok hutan, di masing-masing balai yang tersedia di sejumlah gampong tersebut. Sabtu 3 Agustus 2019.
Mengenai acara khanduri tersebut tentu kita ketahui begitu banyaknya perayaan keagamaan, itu menunjukkan suatu acara dalam kearifan lokal masyarakat Aceh. Sekian banyak adat atau budaya turun temurun kenduri itu salah satunya yaitu kenduri "Bungong Kaye"
Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah yang termasuk selalu banyaknya agenda kegiatan kenduri – kenduri seperti halnya kenduri meukawen, kenduri meusunat, peuleuh kaoy, kenduri aneuk yatim, kandurijok bu bidan, kenduri bungong kaye, kenduri laot, kanduri bu, kanduri blang, kanduri seuneubok, kanduri hudep, kenduri peutron aneuk, kenduri jirat, kenduri apam, kenduri matee, dan berbagai kanduri keagamaan, adat, dan budaya yang hampir tak terhitung jumlahnya.
Kanduri-kanduri tersebut merupakan warisan leluhur yang dilakukan dengan cara-cara Islami, umumnya kanduri ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
Camat Labuhanhaji Barat Said Suhardi yang hadir pada kenduri Bungong Kaye di Seunebok Syarak, kehadirannya juga sekaligus melakukan Peusijuk pada salah satu pohon kayu tertua di kawasan setempat dan ikut serta laksanakan doa bersama dengan warga setempat.
Camat Said Suhardi pada kesempatan itu mengatakan, kenduri bungong kaye ini dilaksanakan secara serentak, ini suatu bentuk untuk memberkahi seluruh batang kayu yang memberi manfaat dan hasil kepada kita yang merupakan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT.
“Tradisi kanduri ini merupakan suatu adat/budaya yang harus canangkan menjadi rutin setiap tahunnya, dengan demikian ini dapat terjalinnya rasa silaturahmi, meningkatkan persatuan dan kesatuan dengan baik sesama warga maupun dengan pihak Pemerintah dalam ruang lingkup Kecamatan Labuhanhaji Barat," ujarnya.
Selain itu, kata camat, kanduri ini sangat baik dilaksanakan disamping menjaga budaya leluhur secara turun temurun, juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT untuk memberkahi hasil panen bagi tanaman berbuah.
Menurutnya, begitu banyaknya perayaan atau kenduri itu membuktikan orang kampung-kampung yakni orang kampung yang meriah, sebenarnya memang tidak lupa selalu bersyukur atas segala nikmat yang dilimpahkan oleh sang maha pencipta.
"Dengan harapan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberi segala nikmat atas berbunganya pohon/tanaman, semoga dengan kenduri "Bungong Kaye" ini yang disertakan dengan doa bersama, agar mendapatkan keberkahan dari Allah sehingga bisa hasil panen buah pada pohon tanaman yang didapatkan berlimpah," ungkapnya.||NB.