BANDA ACEH/liputaninvestigasi.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menargetkan wacana im...
BANDA ACEH/liputaninvestigasi.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menargetkan wacana impor Rektor asing untuk memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bisa diterapkan pada tahun 2020 mendatang. Saat ini pihaknya sedang menyusun beberapa peraturan untuk menunjang kebijakan tersebut.
Selain itu, Nasir juga masih memetakan PTN apa saja yang bisa mulai mempekerjakan rektor asing pada tahun 2020.
“Kalau tahun ini enggak bisa, saya targetnya di tahun 2020. Target 2020, kita perbaiki (aturan) 2019 harus selesai,” kata Nasir kepada awak media.
Nasir tidak mempermasalahkan banyaknya pro dan kontra soal wacana mempekerjakan Rektor dan tenaga pengajar di universitas yang bukan berasal dari Indonesia. Bahkan ketidaksetujuan dari pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun menurutnya bukan masalah.
Menanggapi pernyataan Menristekdikti tersebut, mahasiswa Aceh dan sekaligus pegiat diskusi Sulthan Alfaraby, mengkritik keras wacana tentang merekrut Rektor asing untuk memimpin Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia yang akan dilakukan oleh Menristekdikti.
Menurut Sulthan, Menristekdikti seharusnya jangan terlalu pesimis dan menganggap remeh anak bangsa. Bahkan menurut Sulthan, sistem pendidikan di Indonesia masih kacau, dan menurut beliau yang harus diperbaiki itu adalah sistem dan mengimpor orang bukanlah solusi yang tepat.
“Menristekdikti terlalu menganggap remeh anak bangsa, dibuktikan dengan wacana pengimporan Rektor. Inilah yang membuat anak bangsa lebih senang berkontribusi ke luar negeri ketimbang di Indonesia selalu dipandang sebelah mata," katanya. Jum'at 2 Agustus 2019 malam
"Saya sebagai anak bangsa juga ngeri, semuanya impor, apakah akademisi dan anak bangsa tidak mampu memimpin negeri ini?," tambahnya
Sebagai rasa kekecewaan terhadap Menristekdikti, Sulthan memberikan saran kepada Presiden Joko Widodo untuk mengganti menteri-menteri yang pesimis dan meremehkan akademisi dan anak bangsa.
“Saya menyarankan untuk Bapak Presiden Joko Widodo yang terhormat, daripada import Rektor, lebih baik menteri-menteri yang pesimis dan meremehkan potensi anak bangsa diganti saja, sekalian juga ganti Menristekdikti" tutupnya