Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Lampu di pelabuhan Syahbandar Aceh Singkil mati total membuat para nelayan mengeluh, karena para Ne...
Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Lampu di pelabuhan Syahbandar Aceh Singkil mati total membuat para nelayan mengeluh, karena para Nelayan sangat membutuhkan penerangan itu pada saat melaut di area pelabuhan tersebut. Rabu (28/08/2019).
Mardik, salah seorang nelayan, mengatakan sejumlah warga nelayan sangat resah terjadinya pemadaman total disepanjang pelabuhan Syahbandar sejak dua bulan terakhir terjadi.
"Selama pemadaman, para nelayan kesulitan melaut pada malam hari, karena di area itu ada muara yakni Kuala gabi, mengingat kawasan itu zona dangkal sering tak terdeteksi bila tidak ada penerangan," keluh Mardik
Ia menambahkan, saat para nelayan akan pergi pulang melaut melintasi Kuala Gabi, kendala utama yang dihadapi yakni resiko kandas dan menabrak pasir, rambu yang terpasang tidak akan nampak bila tidak ada lampu penerangan pada malam hari.
"Lampu pelabuhan bisa memberikan penerangan pada malam hari, nelayan bisa mencari nafkah, seperti melintasi kuala dangkal, menjala ikan disekitar pelabuhan, memancing dan menghindari perbuatan perbuatan tindak asusila," tuturnya
Sementara itu Muhammad Ridwan salah seorang petugas kantor yang tergabung dalam Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) pelabuhan Syahbandar, mengatakan deretan sejumlah lampu penerangan mati karena belasan lampu pelabuhan baterainya dicuri maling.
"Sejak terjadi pencurian 12 tiang pada bulan Juli 2019 lalu, batre lampu tiang tenaga surya padam total kecuali hanya beberapa tiang saja yang hidup," ungkapnya.
Pihaknya terpaksa sementara mematikan lampu penerangan di sepanjang pelabuhan. selama ini memang pelabuhan dipenuhi para pemancing.
Ia juga menambahlan bahwa sebahagian baterai lampu pelabuhan juga sudah banyak yang suak akibat sudah lama tidak terganti.
"Harga baterai lampu penerangan tenaga surya diperkirakan harganya sejutaan, sementara lampu yang selama ini menerangi sebanyak 50 unit yang terpasang pada tiang-tiang yang terpancang," pintanya
Dia menyampaikan, kepada warga Pulo Sarok dan sekitarnya khususnya Nelayan diharapkan bersabar dan memahami keadaan yang terjadi.
"Pihak kami kecolongan baterai lampu tenaga surya, menunggu usulan 2020 pihak kami akan mengupayakan dua unit lampu penerangan sementara ini di titik yang diperlukan warga," pintanya.
Penulis: Rusid Hidayat Berutu