BANDA ACEH/liputaninvestigasi.com - Terkait pernyataan Denvinal yang merupakan warga Simeulue di salah satu media online mengenai peristi...
BANDA ACEH/liputaninvestigasi.com - Terkait pernyataan Denvinal yang merupakan warga Simeulue di salah satu media online mengenai peristiwa yang terjadi di Papua dan mengaitkan dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mendapatkan tanggapan dari Sumardi yang merupakan salah satu tokoh muda Simeulue di Jakarta.
Menurut Sumardi, pernyataan Denvinal merupakan pernyataan pribadi dan tidak mewakili aspirasi masyarakat Simeulue, baik yang berada di Simeulue maupun masyarakat Simeulue yang berada di Jabodetabek.
Ia menyebutkan, semenjak 2006 telah dicapai kesepakatan antara pemerintah Republik Indonesia dengan Pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang melahirkan MoU Helsinki dan UUPA no 11 tahun 2006 sehingga tidak ada lagi istilah GAM di Aceh.
"Menurut saya penyataan saudara Denvinal sangat tendensius serta berpotensi mengganggu ketentraman ditengah masyarakat Aceh khususnya rakyat Kabupaten Simeulue," katanya. Jum'at 30 Agustus 2019.
"Saudara Denvinal sepanjang pengetahuan saya telah habis masa jabatan dan kepengurusan Himas Jakarta sesuai hasil Mubes selama 3 tahun. Yakni pelaksanaan Mubes 8 Agustus 2016 dan berakhir 8 Agustus 2019. Saya sendiri hadir pada saat Mubes tersebut. Oleh karena itu patut dipertanyakan kepengurusan Himas Jakarta yang hingga hari ini belum melaksanakan Mubes," ungkapnya
Sumardi menambahkan, warga Simeulue Aceh baik yang di Simeulue maupun diluar Simeulue merasa bersyukur kepada Allah bahwa dengan perjanjian MoU Helsinki telah tercipta perdamaian di bumi serambi mekah ini. Oleh karenanya, pernyataan Denvinal ini menurut Sumardi sangat berbahaya dan dapat memicu konflik serta terkesan mengadu domba rakyat khususnya warga Simeulue dengan saudara-saudara sendiri khususnya Komite Peralihan Aceh atau KPA.
"Tuduhan saudara Denvinal bahwa 'GAM yang menurunkan derajat peradaban Aceh', ini tidak pantas dan patut dipertanyakan apa yang menjadi dasar saudara Denvinal dengan sangat tendensius menuduh pihak tertentu sebagai penyebab menurunkan derajat peradaban Aceh. Saya pastikan itu merupakan pernyataan pribadi saudara Denvinal dan tidak mewakili rakyat Simeulue," katanya
"Saya berharap saudara tidak membawa-bawa nama organisasi Himas Jakarta atas pernyataan tersebut dan juga rakyat Simeulue secara keseluruhan," tegasnya
Kepada Denvinal, ia mengingatkan bahwa organisasi Himas Jakarta bukan milik pribadi sehingga bisa seenaknya membuat pernyataan atas nama organisasi. ia berharap segera melaksanakan Mubes karena masa jabatannya telah berakhir, apalagi selama Denvinal dipercaya memimpin Himas terkesan wanmen show serta tidak ada kegiatan yang dilaksanakan.
"Saya berharap masyarakat Simeulue dan Aceh pada umumnya tidak terpancing dengan pernyataan pribadi saudara Denvinal dan mari kita menjaga perdamaian Aceh dalam bingkai NKRI serta membangun Aceh dengan segenap kemampuan untuk mewujudkan Aceh yang maju dan bermartabat," demikian pinta Sumardi.