liputaninvestigasi.com - Terkait Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel yang menyebut Habib Rizieq Syihab melakukan peny...
liputaninvestigasi.com - Terkait Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel yang menyebut Habib Rizieq Syihab melakukan penyerobotan doa saat pemakaman KH Maimun Zubair atau Mbah Moen mendapat tanggapan dari ketua FPI Aceh Tgk Muslim At Thahiri, menurutnya pernyataan tersebut memperlihatkan kebodohannya dan juga menampakkan pemahamannya terhadap islam yang sangat dangkal. Jum'at 9 Agustus 2019.
"Kami sangat kecewa dan malu punya Dubes RI untuk Arab Saudi seperti Agus Maftuh yang mengeluarkan setmen yang memperlihatkan kebodohannya dan juga menampakkan pemahamannya terhadap Islam sangat dangkal, kok ada kata keluar darinya "Serobot Do'a " padahal do'a kebaikan dan keampunan untuk muslimin dan muslimat sangat dianjurkan," katanya
Tgk Muslim menambahkan, apalagi untuk orang yang telah mati, itu lebih lebih lagi yang meninggal adalah Ulama besar, karena mendoakan untuk orang lain itu sama dengan membantu orang lain, orang yang meninggal itu tak butuh bantuan permata dan mutiara, orang meninggal itu butuh bantuan do'a, sehingga diwajibkan bagi orang hidup untuk shalat jenazah bagi yang mati.
Menurut Ketua FPI Aceh tersebut, do'a adalah otak ibadah, maka do'a kebaikan dan keampunan untuk orang lain adalah sedekah yang paling berharga bagi yang didoakan, maka sangat patut untuk berlomba lomba dalam ibadah apalagi ibadah itu menyenangkan orang lain.
"Jadi tidak ada istilah serobot do'a, dan tidak ada istilah numpang tenar bagi Habib Rizieq dan Habib Rizieq sudah cukup tenar," tegasnya
Ia menyebutkan, Habib Rizieq berdo'a untuk KH Maimun Zubair adalah bukti kecintaan beliau kepada Ulama dan bukti beliau murni Aswaja, tidak ada kepentingan politik karena beliau bukan elit partai politik.
Menurut Tgk Muslim, berdoa itu diminta atau tidak diminta itu adalah sebuah ibadah bahkan lebih bagus tidak diminta, artinya tanpa diminta tetap ikhlas berdo'a.
"Penyataan Agus Maftuh ini menggambarkan betapa jahadnya hati para pendukung kedhaliman, selalu mengukur hati orang lain seperti hati mereka. Mereka tidak ikhlas dalam setiap perbuatan karena mereka adalah penjilat, hamba dunia dan pemburu kehormatan," ungkapnya
"Karena mereka tidak ikhlas maka mereka menyangka orang lain juga tidak ikhlas seperti mereka, mereka menuduh orang lain sama seperti mereka, padahal tidak semua orang seperti mereka. Maka oleh karena itu kami desak agar Agus Maftuh segera minta maaf lewat media," demikian pintanya.