Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Penyeleggaraan event Pulau Banyak Internasional Festival (PBIF) mendapat sorotan dari berbagai kala...
Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com-
Penyeleggaraan event Pulau Banyak Internasional Festival (PBIF) mendapat sorotan dari berbagai kalangan dan lembaga karena acara yang diberi embel embel Internasional itu tidak terbukti bahkan jadi bahan lawakan masyarakat yang mengikutinya. Senin (29/07/2019).
Kenapa tidak, event bertajuk PBIF itu dari awal persiapan hingga penutupan acara penuh dengan masalah, mulai dari kesekretariatan, penerangan serta isi acara dalam event itu seperti hanya acara ecek ecek bahkan memalukan.
Tidak sedikit anggaran yang di gelontorkan oleh Pemda Aceh Singkil dalam mensyukseskan event itu, dari anggaran Otsus Pemda menurut keterangan Kepala Bapedda Aceh Singkil M. Rifa'i, menggelotorkan dana Rp 1 milyar, belum lagi dari Pemerintah Aceh yang juga turut memberikan kontribusi, namun hasilnya sangat- sangat memalukan.
Mustafa Kamal dari LSM Singkil Education People (SiEP)
menyayangkan acra yang di selenggarkan tersebut dan dari pengamatannya di lapangan banyak sekali yang kecewa.
Sepekan berlalu penyelanggaraan PBIF menuai Kontraversi ditengah-tengah masyarakat. Selain Porsi besar yang tidak diimbangi oleh menu yang cukup. Banyak para pengunjung tidak mendapatkan apa yang harus didapatkan dari acara sebesar itu yang bertajuk Internasional.
Salah satunya seperti pengunjung domestik tidak merasa puas terhadap pagelarannya, terlebih lagi pengunjung yang dari luar daerah menu servicean PBIF itu jauh dari kata berkelas bertaraf internasional
"Bukannya menarik pengunjung wisata di kemudian hari dikhawatirkan malahan menyurutkan peminat dari segi pelayanan sewaktu acara PBIF itu digelar," tutur Kamal.
SiEP mengatakan kegagalan PBIF ini bukanlah tanpa sebab, dibalik itu banyak yang terjadi yang bisa menjadikan PBIF ini dinilai gagal dan merugikan.
Kerugian pertama sekali terlihat ketika output kegaitan itu tidak tercapai, seharusnya salah satu outputnya adalah kedepannya dapat menarik pengunjung wisatawan dari luar untuk berdestinasi ke Pulau Banyak yang dikatakan surga kecil di pesisir Barat Aceh itu.
Ia juga menyebutkan, bila dicek didalam projek pagelaran PBIF itu dikatakan salah satunya menarik sederas-derasnya pengunjung wisatawan berdestinasi ke pulau banyak.
Namun apa yang disajikan dengan event dengan embel-embel Internasional kemarin itu saja terkesan tidak maksimal bahkan tidak banyak orang yang hadir.
Kamal menambahakan, padahal porsi anggaran cukup besar namun menu penyelenggarannya kemarin itu kurang berimbang.
Oleh sebab itu pula, kegagalan yang terjadi atas PBIF itu tidak cukup hanya sebatas diperbincangkan atau diperdebatkan, konsekuensinya harus ada bukan, apalagi menyangkut dana publik semua harus bisa dipertanggungjawabkan, baik moril ataupun administratif.
Bukan mengkambing hitamkan pihak-pihak tertentu seperti sektor Kedinasan atau Kepanitian SC dan OC, sebaiknya harus ada yang tampil ke publik memepertanggung jawabkanya dengan segala konsekuensinya.
"Kami minta kepada pemangku kebijakan bila ada aspirasi masyarakat terkait kegagalan penyelenggaraan PBIF ini harus diakomodir dan ditindak lanjuti," tegas Kamal.
Penulis: Rusid Hidayat Berutu