Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Penyelenggaraan acara Festival Pulau Banyak Internasional yang di buka pada senin malam (22/07/2019...
Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com-
Penyelenggaraan acara Festival Pulau Banyak Internasional yang di buka pada senin malam (22/07/2019) di Kecamatan Pulau banyak Kabupaten Aceh Singkil tepatnya di lapangan Pos AL Pulau Balai sangat memprihatinkan. Selasa (23/07/2019).
Pasalnya, acara yang digadang gadangkan sebagai moment paling besar dan terheboh untuk Aceh Singkil dengan embel embel Internasional jauh dari harapan, padahal acara ini nyaris di semua event kegiatan di pegang dan di handle oleh orang Provinsi.
Acara yang dibuka oleh Bupati Aceh Singkil ini minim fasilitas mulai dari umbul umbul yang sedikit serta lampu penerangan jalan menuju acara dan pintu gerbang masuk pun tidak ada, para pihak keamanan harus menggunakan lampu senter untuk melihat para tamu yang masuk.
Banyak masyarakat menyayangkan kondisi acara ini, mereka mengatakan acaranya serba gelap.
Sementara itu ketua Himpas Mahasiswa Aceh Singkil di Banda Aceh mengatakan sedikit pun tidak ada menunjukkan acara festival internasional, bahkan terkesan seperti event kecamatan atau tingkat desa.
"Kegiatan festival internasional ini bukan meningkatkan destinasi wisata pulau banyak, malah menurunkan great wisata pulau banyak itu sendiri. Karena moment yang di tunggu tunggu masyarakat ini banyak menuai masalah. Mulai dari baliho dan spanduk minim juga umbul umbul penyambutan juga minim bahkan tingkat penerangan lampu jalan saja tidak ada," kata Zazang.
Ia menambahkan, yang lebih parahnya lagi terpaksa pihak kepolisian menggunakan lampu senter untuk mengarahkan masyarakat masuk ke tempat acara.
"Salah satu festivalnya ialah budaya. Tapi sangat sayang Duta wisata Aceh Singkil itu tidak memakai baju adat Singkil itu sendiri," terang Zazang.
Menurutnya, event organizernya (EO) tak memahami situasi medan dan seakan tak mampu menset acara bahkan jauh dari kata harapan.
"Jadi saya sendiri bingung dari segi mana kita melihat ini festival internasional," imbuhnya.
Penulis: Rusid Hidayat Berutu