Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Para ibu rumah tangga di Kabupaten Aceh Singkil mengeluhkan dengan mahalnya harga kebutuhan bumbu d...
Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com-
Para ibu rumah tangga di Kabupaten Aceh Singkil mengeluhkan dengan mahalnya harga kebutuhan bumbu dapur saat ini, mereka menjelaskan untuk menggoreng saja mereka harus mengirit sambal karena harga Cabai yang melonjak naik. Kamis (11/7/2019).
Dari hasil wawancara singkat awak media dengan pedagang Cabai di pasar Kamis Desa Kilangan Nuril Nuril mengatakan, pasokan komuditas cabai dan palawija lainnya berasal dari Aceh Barat Daya, Sidikalang dan Brastagi, Sumatera Utara tidak ada pasokan karena sebagian besar mengalami gagal panen.
"Saya tidak begitu tahu persis, apa penyebabnya sehingga mahalnya komuditas itu, namun yang jelas pengakuan tengkulak kepada saya mengaku karena kekeringan akibat kemarau yang melanda Aceh, dan Sumatera sebulan terakhir," katanya
Ia menambahkan, karena kejadian tersebut sehingga mengakibatkan harga kebutuhan pokok terutama mengenai hasil pertanian melonjak naik.
Harga cabai merah di sejumlah pasar-pasar pagi di wilayah Kabupaten Aceh Singkil berkisar antara Rp. 80.000 sampai dengan Rp. 100 ribu per Kilogram karena semua pasokan berasal dari luar Aceh.
Nuril mengatakan, mereka para pedagang terpaksa menjual cabai Rp 100 ribu per kilogram karena modal pada saat membeli kepada tengkulak juga tidak murah.
Harga bumbu dapur lainnya, seperti harga cabai rawit Rp 60 ribu per kilogram, cabai kering Rp 20 ribu per kilogram, bawang merah biasa Rp 30 ribu per kilogram, bawang bombay Rp 20 ribu per kilogram, tomat Rp 25 ribu per kilogram.
Penulis: Rusid Hidayat